BIR :
BIncang Ringan BEER
“katanya
kalau tak ada bintang di langit, lihatlah bintang di dalam kulkas tapi sekarang
susah untuk mendapatkanya” kecuali di
pulau Dewata saja atau di pasar gelap yeah .
Kenapa BIR
dilarang sih aduh katanya GLOBALISASI taunya salah tulis atau baca jadi
GOBELINASI ehh salah DIKIRIMINASI hehehe.. maaf
bukan maksud menyinggung nama baik Bapak tapi keserimpet di BIncang
Ringan malam ini seorang kawan dari jalanan yang terasa bingung dengan larangan
alkohol yang cuman 5 persen, bicaranya sedikit dan tak lagi di bawah alkohol 5
persen yeah .
Dengan adanya
kebijakan larangan penjualan minuman beralkohol alias minuman keras (miras) di
minimarket-minimarket di Indonesia berlaku efektif mulai Kamis, 16 April. Larangan
itu dimuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No
06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan,
Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Permendagri itu
melarang penjualan minuman beralkohol golongan A, yaitu yang berkadar alkohol
di bawah 5 persen, di minimarket. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel
menegaskan, kebijakan itu diambil untuk melindungi generasi muda dari miras.
Saat ini, akses generasi muda terhadap miras dinilai terlalut mudah, terutama
dengan membeli miras di minimarket.
Balada Bir yang dianggap tak bermoral
Salah satu minuman
yang jadi bahan perbincangan adalah Bir Pilsener. Minuman ini akan dilarang
peredarannya di toko swalayan (dalam hal ini yang dimaksud: Minimarket)
dan toko kelontong di seluruh Indonesia (bukan di Hypermarket dan Supermarket)
karena termasuk golongan A, yang mana kadar alkoholnya pada kisaran lima
persen.
Contohnya Bali, salah
satu provinsi di Indonesia yang hidup dari isu pariwisata. Faktanya, isu ini
membuat keberadaan minuman bir menjadi langka di daerah pinggiran-pinggiran di
luar pantai Kuta. Karena langka, maka harganya pun naik dari yang biasanya Rp
25 ribu per botol besar, sekarang berada di kisaran Rp 31 ribu sampai Rp 35
ribu per botol, baik di toko kelontong dan toko swalayan. Saya melihat dan
mendengar sendiri ada beberapa toko swalayan yang memang sudah tidak menjual
dan menambah persediaannya lagi.
Lah kenapa yang
disalahkan konsumen kenapa tak di berlakukan batasan umur di lihat dari KTPnya haha aneh memang
kebijakan sang bijak disana dari pemerintah. Namun, apakah pemerintah bisa
menjamin, bahwa oknum pemerintah tidak akan bisa disuap jika ada toko kelontong
atau toko swalayan yang membutuhkan stok minuman pada hal system negra ini
masih cenderung korup mau kerja saj harus pake uang buat pelican katanya sih,
sehingga harga dan isi dari produk tidak akan dimanipulasi oleh penjual ke
pembeli!! Demi mengumpulkan keutungan yang lebih, jadinya yang jadi korban
pasti konsumen lagu lama pake format digital mp3.
Aspek moral memang
tidak bisa dilepaskan begitu saja dalam dinamika perekonomian suatu negara di
dunia, termasuk Indonesia. Sudah sejak zaman Adam Smith (Bapak Ekonomi Kapital)
melawan kebijakan Merkatilisme (ekonom kerajaan yang mengedepankan kebijakan
proteksi) tentang definisi kekayaan negara, setua itu pula aspek moral selalu
bergumul dengan keuntungan.
Memang ada perbedaan
budaya di antara bangsa sebelah Barat yang diwakili Eropa dan Amerika, dengan
Asia, Indonesia dari Timur. Perbedaannya terhadap sebuah persepsi apakah minum
bir beralkohol lima persen itu bisa membuat mabuk atau hilangnya kontrol diri
si peminum, dibanding dengan minum vodka, mansion (kandungan alkoholnya di atas
15 persen)? Namun, harus diakui bahwa segala sesuatu yang terlalu berlebih itu
tidak baik. Minum air putih saja, jika dilakukan terus menerus dalam satu
waktu, juga bisa menyebabkan rasa kebas dan mual di perut. Jadi, yap mabuk air
putih jadinya. Tapi di Indonesia ada tradisi minum beralkohol kenapa jadi
munafik begini bangsa Indonesia bahkan di setiap daerah ada minuman berlkohol
yang sangat khas.
Di Indonesia, bukan Negara agama dan bukan Negara sekuler
Negara pancasila katanya dan prakateknya coba nilai sendiri. Mungkin karena ada
slogan negara mayoritas yang menganut beragama, isu-isu moral terkait minuman beralkohol
selalu menjadi komuditas politik. Padahal di sisi lain, karena adanya keinginan
yang tidak terbatas, membuat individu akan terdorong untuk mencari objek
pemuasan. Dan jika si individu tidak mendapatkannya, dia akan mencari sesuatau
yang menjadi sebuah alternatifnya. Istilah bahasanya adalah “barang KW” atau
kualitas tingkat dua , tiga atau empat atawa yang super KW katanya sich
mendekati yang asli tapi palsu dan KW atau yang asli sesuai dengan tingkat
ekonominya. Dan timbulnya pasar gelap “black
market”. Dan Negara kehilangan pendapatan lewat pajak sungguh ironi.
Kematian dan kriminalitas
bukan di sebakan oleh alkohol tapi tingkat ekonomi dan kesenjangan yang semakin
lebar. Kriminalitas karena desakan ekonomi yang semakin susah saja akibat
inflasi dan minimnya lowongan pekerjaan. Dalam rilis terbaru BPS, upah buruh
tani pada Desember 2014 secara nominal Rp45.491 per hari atau naik 1,03% dari
bulan sebelumnya Rp45.026. Namun, secara riil berada pada posisi Rp37.839 atau
turun dari nominal juga turun 1,63% dari posisi upah riil bulan sebelumnya
Rp38.466. Garis kemiskinan selama periode Maret 2014-September 2014 naik 3,17%,
yakni dari Rp302.735 per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp312.328 per
kapita per bulan pada September 2014. Dengan naiknya garis kemiskinan, potensi
kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pun ikut besar.
“Tiap-Tiap Warga Negara Berhak atas Pekerjaan
dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan”
Dan di sektor pekerjaan Indonesia yang belum
siap menyambut MEA karena pendidikan yang mahal dan tak terjangkau rakyat yang
semakin dimiskinkan oleh sebuah kebijakan Negara yang salah urus. Pemerintah seakan dan sepertinya lupa
dengan amanat konstitusi negara ini yaitu Pasal 27 UUD 1945 bahwa. Weleh-weleh BIR ..BEER yang di kambing
hitamkan, kalau orang putus cinta juga ada yang mati bunuh diri minum racun
serangga atau lompat dari poho toge hehehe, ada juga geng motor yang beringas
mereka minumnya apa ada yang fermentasi janin campur bodrex atau campur alkohol
untuk luka campur minuman berergi jadinya memicu jantung lebih cepat andronalin
dan cepat juga ajal menjemput. Yang namanya kematian rahasia Tuhan Yang Maha
Esa katanya bagi yang mepercayai kalau Ateis terserah deh..
Kolektif media KBBT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar