Selasa, 14 Juli 2015

Bangku Taman

akustikan di bangku taman menteng doc.KBBT_azis


C I U 

Senja mulai berpamitan dengan datangnya malam dan saatnya menuju Taman Menteng. Start dari Jalan Kimia berjalan menuju Taman Menteng dari jalan kimia rutenya amelewati Jalan Diponogoro , dan setelah tiba di bisokop Megaria belok kiri menuju Stasiun Cikini melewati Jalan Pengangsaan Barat belakang Stasiun Cikini menuju Jalan Muhamad Yamin. Kawasan Menteng mulai di bangun pada jaman Kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an. Menteng daerah di kawasan Jakarta pusat memang di rancang sebagai perluasan kota sebelah selatan dari wilayah pusat kota saat itu yang di kenal sebagai welterveden (sekitaran gambir dan pejambon sekarang).

Proyek Menteng dinamakan Nieuw Gondangdia dan menempati lahan seluas 73 ha. Pada tahun 1890 kawasan ini dimiliki oleh 3.562 pemilik tanah.[2] Batas selatannya adalah Banjir Kanal Barat yang selesai dibangun 1919. Rancangan Mooijen dimodifikasi oleh F.J. Kubatz dengan mengubah tata jalan dan penambahan taman-taman hingga mencapai bentuk yang tetap antara 1920an dan 1930an.
Sebagai kota taman ,Menteng di kawasan ini bisa kita jumpai taman-taman yang terbuka. Di mulai dengan sebuah temapat lahirnya bangsa Indonesia yang meproklamirkan sebagai Negara dan bangsa yang merdeka Taman Proklamasi yang terdapat sebuah Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi. Dan rindangnya Taman Suropati, yang terletak di antara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Taman Lawang yang terletak di Jalan Sumenep, Situ Lembang di Jalan Lembang, serta Taman Cut Meutia di Jalan Cut Meutia. Di kawasan ini dulu pernah berdiri Stadion Menteng kebanggaan pecinta sepak bola jakarta yang kini telah beralih fungsi menjadi Taman Menteng yang cukup luas.

Lumayan juga sudah lama tak berjalan kaki menuju taman menteng di akhir pekan ini. Dan akhirnya sampai juga di taman menteng sekitar 15 menit kurang lebih perjalanan yang di tempuh. Duduk di bangku taman melepasakan sedikit lelah. Lalu tiba-tiba ada pertanyaan kenapa ini di sebuah bangku bukan kursi.?

Hmm kalau kursi menurut tololpedia yang menekankan bahwa Kursi itu berawal dari kata KURS yang berarti nilai tukar artinya sesorang yang duduk di sebuah tempat, tanpa sengaja pantatnya tertukar dengan alas duduknya, maka si empu yang punya alas duduk itu marah, dan mengutuk orang tersebut bersatu dengan alas duduknya, sehingga membentuk empat lengan dan punggung...! ItuLAH KAH asal-usul kursi... hahaha.

Kursi menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia). kursi adalah tempat duduk yang berkaki dan bersandaran. Memang benar, karakteristik khusus dari tempat duduk kursi ini, memiliki bentuk yang dilengkapi kaki cukup jenjang tapinya bukan jejang karier eeh jadi kemana-mana ngomongnya dan ada sandaran punggung di bagian belakangnya. Nah hal ini yang membuat orang yang duduk di kursi bisa sekaligus mengistirahatkan pinggul dan punggungnya nyaman apalagi sambil duduk di kursi parlemen bisa-bisa pada tertidur seperti yang di perlihatkan di televisi tapi untungnya sih bukan di Negara sini.

Desain kursi dan ukuran panjang kursi ada banyak pilihanya, macam-macam bentuknya sekarang. Ehh tapi jangan salah kaprah juga, tempat duduk  yang namanya kursi tersebut selamanya akan tetap disebut sebagai kursi apabila memiliki kaki, sandaran dan lebih individual, Kursi biasanya dihadirkan di dalam ruangan dengan tingkat pergerakan yang tinggi, seperti teras, ruang tamu, dan ruang makan. Ada juga kursi kerajaan, kursi anggota parlemen, ada juga kursi pesakitan milik para koruptor tapi disini sih kayaknya koruptornya nggak ada jarang sih di Negara sini, yang terlihat kesakitan duduk di kursi terdakwa korupsi.
taman menteng doc.KBBT_rahmad

Nah kalau ayat kursi?” Ya, dari bahasa Arab. Kursi berarti singgasana, tahta, juga tempat duduk. Seperti halnya singgasana, tentu yang duduk hanya satu orang”.
Ada nama band bangku taman ada film “bangku kosong” sebenarnya bercerita tentang “kursi” yang kosong.. di sekolahan tapi ada bangku taman disini kenapa muatnya duduk bertiga yah!!

Nah yang sudah-sudah yang belum gentian duduk di bangku taman. Kalau bangku menurut KBBT eits keserimpet, KBBI adalah berarti papan berkaki untuk tempat duduk dan biasanya berukuran panjang. Dari penafsiran ini, dapat disimpulkan bahwa kekhasan dari bangku adalah dilengkapi kaki tetapi tidak bersandar. Pada umumnya, bangku berukuran panjang dan bisa diduduki oleh lebih dari satu orang, meskipun ada juga bangku yang hanya bisa dipakai satu orang saja. Penggunaan bangku biasanya dipakai sebagai tempat duduk di taman, sekolah, warung makan, dan sarana prasarana umum atau di ruang terbuka lainnya.

Oh iya asal-usul kata bangku dari bahasa portugis, dan bentuknya panjang untuk dua, tiga, empat orang duduk bersama. Di mana kata/benda itu datang? Kemungkinan kata bangku datang bersama kata Portugis lainnya: banco de igreja, atau bangku gereja. Ada juga yang mengatakan bank berasal dari kata bangku. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca. Banca memiliki arti papan panjang untuk duduk. Bahasa Belanda sendiri, Bank juga berarti 'papan panjang untuk duduk'. Dari bank pula turun kata 'bangku' dalam bahasa Indonesia. Di Italia zaman dulu orang melakukan tukar menukar uang memang di atas banca, yang artinya papan panjang untuk duduk tersebut.

Menurut Alif Danya Munsyi dalam bukunya "9 dari 10 kata Bahasa Indonesia adalah Asing", bahasa Spanyol dan Portugis mengejanya banco; Prancis mengejanya banque; dan Inggris, Jerman, Belanda mengejanya bank. Kita menyerap asal muasal bahasa Italia tersebut melalui Belanda.

Pada suatu ketika, pemilik banca melakukan kecurangan. Maka orang-orang yang berurusan dengannya naik pitam, lantas merusak banca itu. Rusak dalam bahasa Italia adalah rotto. Maka, bangku yang rusak dalam bahasa Italia adalah banca rotto. Dari istilah inilah turun kata 'bangkrut', artinya sekarang 'pailit'.

”Nah,kalau ada pepatah belom makan bangku sekolaan gimana kalau makan bangku sekolaan biasanya bahasanya kaku, seperti yang di dudukinya ..hahaa”.  bincang ringan BIR  tapi sudah ngak bisa nge-Beer untuk menghangatkan tubuh dari sengatan angin malam yang semakin menusuk kulit, jadinya C I U sajalah, ehh tapi C I U bukanya jenis minuman tradisional yang mengandung alkohol itu loh, katanya Aziz “ cerita si Uu” hmm .. cerita bangku taman.. ciuuu tomorrow yach

UU_ ruangmenataplangit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar