Senin, 16 Juli 2018

Taman Menteng Tidak Buka 24 Jam

baca-baca di taman


Cahaya lampu taman redup dan senyap perjalanan menuju TAMEN (Taman Menteng), kami singgah di TAMSUR (Taman Suropati). Perjalanan tak begitu jauh menuju Taman Menteng, malam ini banyak anak-anak sekolah yang menghabiskan liburan malam ini di taman. Sebab senin depan akan mulai masuk sekolah lagi dan liburan telah usai.
baca-baca di taman bulan juli

Setelah hampir kurang lebih tiga tahun yang lalu PPD 213 di gantikan dengan bus transjakarta, menuju taman menteng sedikit tergangu karena itu adalah angkutan umum yang biasanya kami tumpangi menuju Taman Menteng baik yang dari arah Kp.Melayu maupun yang dari arah Grogol dan di Taman Menteng kita kumpul bertemu bersilahturahmi setelah menjalankan rutinitas kerja yang membuat terasing dengan hubungan sosial.
baca di taman

Kini untuk menuju Taman Menteng , setidaknya kami menggunakan transportasi commuter line, transjakarta, angkutan online bahkan bajaj. Taman sedikit sepi karena taman menteng selalu saja ada pembatasan jam malam sampai 00:00 wib. Ruang publik yang di batasi dengan jam malam bangktu taman yang merindukan untuk merebahkan badan beratapkan langit malam yang cerah serta di selimuti udara jakarta yang agak dingin saat malam dengan suasana yang langka keheningan Ibu kota. Katanya Jakarta tak pernah tertidur jam 22;00 wib malam ini semakin senyap dan mengantuk tertidur karena Taman Menteng bukan 24 jam non stop untuk ruang publik lagi.


Edwanov ruangmenataplangit.

Senin, 09 Juli 2018

Manfaat Menatap Langit

baca-baca di taman_pamflet



Salam dan Bahagia
...Taman Menteng setelah sekian lama tak berjumpa, terakhir KUDETA dibulan April, baca-baca di taman saat itu berkunjung ke Taman Cattelya, Tomang, Jakarta Barat dan disambut hujan gerimis sepanjang malam itu. Kudeta Juli ..kumpul dengan teman di awal bulan, ehh ketemu di akhir pekan pertama di bulan Juli. Selepas hari raya yang terasa secepat kilat meninggalkan aktivitas yang semakin membuat kalian terasing dengan lingkungan dan sosialisasi sebagai manusia yang sejatinya sebagai mahluk sosial. Menatap langit malam ini di taman menteng yang teduh di depan rumah kaca.

Pernahkah kamu berpikir untuk menatap langit!! Mungkin untuk sebagian orang menatap langit adalah sesuatu yang membosankan dan tak ada yang keren tentang menatap langit. Langit luas tanpa ujung dan punya banyak inspirasi, banyak ide yang segar dan membawa energi negatif hilang berganti dengan energi positif.
baca-baca di taman _bulan juli

komunitas baca-baca di taman _KUDETA juli
Langit itu indah dan memeberikan inspirasi. Jika kamu terjebak di dalam reuangan yang tertutup, cobalah untuk keluar sekedar menatap langit. Walau di jakarta susah terdapat ruang menatap langit. Menatap langit tak tersadar kamu adalah kecil di dunia ini dan ada yang lebih lagi. Kamu tidak hanya akan menyadari keindahannya saja, tetapi juga akan mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan mental. Yuk, simak beberapa manfaat dari menatap langit!

Tidak Ada Batasan di Dunia Ini
Menatap langit, saat itu kamu akan melihat luas dan tanpa batas di dunia ini. Menatap lagit tidak tampak garis pembatas di langit itu sendiri, waktu atau gaya gravitasi. Dengan kesadaran ada banyak waktu luang dan kesempatan dan tak perlu ragu atau sembunyi untuk segera bertindak untuk meraihnya. Jangan membatasi mimpi dan cita-cita semuanya bisa di raih dengan segala daya upaya bukanya alasan beribu-ribu kekurangan dalam diri Kamu.

Menyadari Keindahan Alam
Langit luas membentang sepanjang kamu memandang. Ada banyak hal yang menarik selepas hujan ada pelangi, saat siang ada mentari, malam hari bulan purnama dan bulan sabit dengan ribuan bahkan jutaan bintang bertaburan berkelap-kelip bersinar saat malam. Hala-hal yang tak pertnah kamu menyadari, bahwa keindahan langit bisa di temukan dimana saja dengan pikiran yang positif dan jiwa merdeka.

Menjernihkan Pikiran
Banyak yang terlewatkan dalam kehidupan untuk mencapai sesuatu, ketika hal-hal yang terjadi di sekitar kita mulai tak baik untuk kehidupan dan psikologis. Saat diri kamui mulai meragu, galau binti gundah-gulana dalam hati , tak mempunyai semangat hidup dan mati pun segan. Menatap langit yang megah dan luas tanpa batas. Langit malam penuh bintang atau pun terkadang tertutup awan yang mendung gelap tapi tak sepekat dengan kegundahan dan hidup Mu.

Menemukan Jati Diri
Menyempatkan menatap langit bebwrapa waktu dengan hati dan pikiran yang tenang. Sesaat mengingatkan betapa kecilnya kamu di hadapan alam dan sang pencipta. Dan betapa sudah tuanya alam ini. Langit menjadi saksi sejarah dan tragedi manusia dan alam. Dengan begitu , kamu akan tersadar dengan asal-usul sehingga membantu menemukan siapa dirimu/jati dirimu.

Merasakan Sebuah Kemerdekaan
Menatap langit akan mengingatkan tentang harapan-harapan dan tujuan yang tentunya menghubungkan diri kamu dengan alam semesta. Selama ini terlalu sibuk dalam bekerja, terbelenggu hedonis dan penuh nafsu konsumtif. Menjalani hidup penuh gundah dan cepat patah arang. Hidup seakan berjalan cepat dan kita tertinggal oleh masa lalu tak bisa move on. Dengan menatap langit semuanya seakan lepas terbang ke segala penjuru. Langit mengingatkan semua butuh jeda untuk memperhatikan hal yang terlupakan dalam hidup.

Bahagia Itu tak perlu Bayar
Menatap langit dan penuh ke damaian saat menatapnya tanpa adanya tagihan, karena langit tak perlu bayar, seperti mau pintar ada banyak pilihan tanpa perlu bayar dan bayar. Seperti bahagia itu juga tanpa hal yang membayar. Semua mahluk disunia dimanapun dan kapan pun mereka berada, semuanya bisa menikmati keindahan langi dengan Cuma-Cuma dan sekarang bahkan di komuditaskan itu menjadi pilihan dirimu sebagai manusia yang merdeka jiwa dan raga bukan budak dari hasrat konsumtif.

Kamu Tidak Sendiri di Dunia
Masalah adalah bumbu kehidupan, terkadang membuat merasa tertekan dan sendirian menghadapinya. Dan kalau kamu yap kamu mengalaminya, cobalah tatap langit malam. Dengan menatapa langit malam yang penuh dengan gemerlap bintang diangkasa. Cobalah berbicara dengan ratusan bintang atau pun sebuah bulan, keluarkan isi hati di dalam. Uneg-uneg dan kegundahan hilang saat kamu merasakan bintang dengancahaya yang berjkelap-kelip mendengarkan segala keluhan Mu bahkan bulan sabit atau purnama pasti setia mendengar uneg-uneg Mu.

Menyadari keberadaan Alam Semesta, Bukan Hanya Gadget dan Sosial Media di Dunia Ini
Hidup dimanjalkan dengan teknologi digital yang semakin maju dan terus berkembang menimbulakan hal yang negartif terlalu banyak, karena kita terpedaya dengan ciptaan yang diciptakan untuk mepermudahkan hidup ini tapi sayangnya malah kita diperbudak oleh hausnya eksitensi dalam diri kita. Saat ini banyak yang ketergantungan dengan gadget dan teknologi lainya tanpa sebuah kesadaran bahwa kita hidup di alam raya dan lingkingan tempat hidup ini adalah sangat penting, dengan menatap langit kamu teringat dengan alam semesta ini.

Hmm inilah manfaat menatap langit apa lagi saat malam dan kepenatan dalam hidup begitu menyesakan hidup dengan keterasingan untuk bertahan hidup menjual tenaga kerja kepada sang pemilik modal dengan upah tak layak untuk hidup. Menatap langit sejenak, hidup Mu penuh dengan menatap layar datar gadget atau laptop seharian penuh baik untuk ha-ha-hi-hi atau kerja dan eksitensi diri seharian penuh, mulailah menatap langit, bergerak dan keluarlah rumah mencari ruang untuk menatap langit sejenak.. hidupkan ...hidup kamu dan kalian semuanya!

Edwanov penggiat baca-baca di taman