Kamis, 06 Desember 2012

Ruang Semi Terbuka


ruang menatap langit

Ruang terbuka adalah milik setiap orang yang terkadang merupakan rung terbuka adalah sebuah oase diantara beton yang menghalangi air untuk meresap kedalam tanah atapun ruang yang terbuka untuk menatap langit setelah kita lelah seharian. Taman di Jakarta merupakan sebuah kebutuhan yang seharusnya tak perlu di komersialkan untuk kepentingan para pemodal untuk menumpuk kekayaaan. Seperti taman menteng sering kali masyarakat yang mampir atau pun komunitas terganggu karena penggunaan tempat ruang terbuka yang  di jadikan lokasi suting film atau sinetron bahkan video klip yang murahan (kejar setoran).
Di awal bulan menjelang akhir tahun 2012 ini , taman menteng sekitaran setelah senja meninggalkan dengan anggun , mengantarkan malam penuh bintang langit malam ini di bulan Desmber yang seringkali menumpahkan air dari angkasa. Waktu yang tepat melepas kepenatan duduk ditaman berserta keluarga, teman atau komunitas berbincang dalam kecariaan tapi tiba dengan kuasa atas nama suting semuanya harus menyingkir dan yang tetap beratahan harus menahan tawa dan berbicara semuanya di bungkam untuk kepentingan pemodal. Ketika kita menuruti dan mangakomodasi tapi lama-lama semuanya malah kita terindas karena kita berkompromi dan kini saatnya kesabaran kawan-kawan lainya yang  sedang berkrumun di dalam tongkrongan baca-baca di taman tak mau bergeser , cukup sudah… ya , basta semuanya ..’ kalian,menyuruh kami diam kami diam dan biasanya kami di depan rumah kaca pun kami terpaksa berpindah di ke depan lalu beberapa jam kami di suruh beger dan tak boleh berisik lalu apa kami memaksa untuk meminta kopensainya apa. Dengan tampang kecewa seorang negosiator dari pihak production house memanggil keamanan taman , lalu phak keamanan berbicara dengan baik dan katanaya mendapat laporan bahwatongkrongan ini yang bertahan di tengah lokasi suting menggangu tapi kami tak menggangu jalanya suting dan pihak keamana pun mebiakan kami bertahan di tempat ini dan lalu meraka pihak keamanan bilang sehausnya kalian yang melapor karena mereka menggangu. Lihat saja tadinya bebrapa keluarga berkumpul dan anaknya melihat air mancur yang ada di halama depan taman dan berlari-lai tapi mereka terusir dan di suruh menyingkir di sekitaran lokasi suting.
Sampai akhir pindah lokasi suting pun tetap bejalan dengan lancar sampai selesai lalu kenapa kami membuka lapak baca2 di taman di anggap menggangau dan ternyata  pas suting selesai seorang kawan berkata “ lu tadi nggak liat itukan selebritis atawa artis sekaligus comedian eh mantan pelawak dan anggota DPR yang punya PH nya” , lalu seorang kawan menyahut kenapa enggak dari tadi udah abis tuh, katanya yang wakili rakyat tapi selalu menindas hak rakyat.
Karena lokasi sebagian tamen di jadikan suting dan suasana menjadi sepi kaen orang2 enggan untuk mapir , sekali mapir duduk lalu mereka para anggota keamanan dari PH segara mengusirnya walau pun masih halus tapi itu kan ruang terbuka umum . Ruang terbuka seharusnya terbuka untuk umum jangan mementingkan sebuah komuditas belaka , toh taman itu di biayai oleh pajak rakyat. Kenapa yang punya hak teusir dan tak lagi nyaman untuk sekedar menikmati dari kebisingan kota.
_Uu_ruang menatap langit

Minggu, 25 November 2012

Menatap Langit



Baca-baca di taman, selalu ada yang berbeda dari sebuah tongkrongan setiap malam minggu di taman menteng. Setelah senja beranjak menyambut datangnya malam. Baca-baca di taman dengan selingan music yang begitu menghipnotis enggan beranjak pergi hingga mengundang para pengunjung taman menteng untuk berhenti sejenak menikmati musik yang tak terlalu beraturan namun adalah sesuatu harmonisai dengan kebisingan teriakkan dan ketukan jimbe dengan kata-kata yang terkadang terlampau sarkastis.
Sambil menikmati langit Jakarta dari taman menteng, ruang yang untuk menatap langit Jakarta disaat setelah penatnya aktifitas yang membuat kebosanan yang betarung dengan waktu dengan tingkat stress yang tinggi akibat pesaingan di dalam sistem yang busuk (baca: kapitalisme), hidup untuk bekerja apa bekerja untuk hidup.
Tongkrongan atau kongkow-kongkow di sebuah ruang public sambil memandang langit malam yang kelam terkadang bintang pun enggan menemani malam ini. Malam turun dan silih berganti tongkrongan di selah-selah taman yang dulunya adalah stadion sepakbola.
Ada sesuatu yang ganjil di taman ini adalah umah kaca , wow rumah kaca di iklim tropis ini. Rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Rumah kaca merupakan sebuah tempat untuk bercocok tanam di tampat yang mataharinya tak sering berkunjung seperti eropa tapi ini di wilayah katanya jamrud khatulistiwa dan beriklim tropis wew.
Baca- baca di taman dan sambil menatap langit yang hitam penuh polusi. Ruang-ruang public yang kini kian terprivasikan atau di komersilkan, mari manfaatkan ruang public untuk kepentingan public juga.

Uu_ruang menatap langit

Selasa, 26 Juni 2012

Ruang yang menatap langit saat bangun dan tertidur

Hanya orang yang telah mencapai titik ingin ada kebahagiaan lain dan mungkin kebahagiaan sama sekali dapat menarik kebahagiaan dari bermandikan matahari persegi, dari bangun tidur di bawah langit terbuka.


-Daniel Robberechts, Arriving in Avignon