Baca-baca di taman, selalu ada yang berbeda dari sebuah
tongkrongan setiap malam minggu di taman menteng. Setelah senja beranjak
menyambut datangnya malam. Baca-baca di taman dengan selingan music yang begitu
menghipnotis enggan beranjak pergi hingga mengundang para pengunjung taman
menteng untuk berhenti sejenak menikmati musik yang tak terlalu beraturan namun
adalah sesuatu harmonisai dengan kebisingan teriakkan dan ketukan jimbe dengan
kata-kata yang terkadang terlampau sarkastis.
Sambil menikmati langit Jakarta dari taman menteng, ruang
yang untuk menatap langit Jakarta disaat setelah penatnya aktifitas yang
membuat kebosanan yang betarung dengan waktu dengan tingkat stress yang tinggi
akibat pesaingan di dalam sistem yang busuk (baca: kapitalisme), hidup untuk bekerja
apa bekerja untuk hidup.
Tongkrongan atau kongkow-kongkow di sebuah ruang public sambil
memandang langit malam yang kelam terkadang bintang pun enggan menemani malam ini.
Malam turun dan silih berganti tongkrongan di selah-selah taman yang dulunya
adalah stadion sepakbola.

Baca- baca di taman dan sambil menatap langit yang hitam
penuh polusi. Ruang-ruang public yang kini kian terprivasikan atau di
komersilkan, mari manfaatkan ruang public untuk kepentingan public juga.
Uu_ruang menatap langit