Mandi Hujan
Sepanjang hari ini sabtu 18 Januari 2014, Jakarta di guyur
hujan sejak kemarin dan di beberapa titik langganan banjir air mulai
menggenang. Hujan tak henti-hentinya turun membasahi tanah Jakarta yang
sebagian besar sudah menjadi beton air jadi tak terserap di dalam tanah untuk
cadangan di musim kemarau yang menjadi kekeingan dan di saat musim hujan tiba
menjadi kebanjiran.
Menerobos hujan dan mencari selah jalanan yang bisa di
lewati agar terhindar dari banjir,
menuju taman menteng untuk membuka baca-baca di taman. Lagi-lagi hujan
turun dan berhjenti sejenak dan let’s go
to Taman Menteng.. menerobos rintikan air tumpah dari langit. Bulan januari
memang hujan setiap hari tanpa jeda untuk bergerak keluar rumah.
Menerobos berjalan mennuju taman menteng di bulan Januari
penuh harapan baru, saat jalanan Jakarta tergenang oleh air yang membuat jalan
kami sedikit terhambat. Rintikan air tumpah dari langit .. hujan menusuk kulit
seperti tusuk jarum. Banjir dan hujan tak membuat bebrapa kawan untuk bermalas
atau menunda untuk segara berkumpul di taman, hmm mungkin setiap sabtu di depan
rumah kaca ini adalah sebuah ritual. Bertemu langsung dan bebagi cerita setelah
seminggu beraktifitas menjadi sebuah alienasi dalam hidup dan hanya menjadi
rutinitas yang terkadang menjadi statis dan tak ada yang berubah dari kehidupan
ini terus menjadi kejenuhan.
Jalanan Nampak sepi tak seprti biasanya hampir mirip suasana
di saat lebaran dan di bebrapa titik jalanan yap macet karena genagan air hujan
yang tak tertampung lagi. Taman menteng menjadi sangat sepi Nampak
segerombolan orang yang sedang melakukan sesi foto-foto kelihatanya anak-anak
sekolah yap kemungkinan mereka untuk foto akhir tahun sekolah. Hujan berhenti
sejenak dan Nampak beberepa kawan-kawan lainya datang menghampiri kami yang
sudah menunggu di depan rumah kaca. Beberapa kawan berinisiatif membersihkan
teras rumah kaca yang tergenag air akibat hujan yang begitu deras terus menerus
mengguyur Jakarta,
Sudah bersih dan kering, kami siap untuk menggelar buku-buku
dan zine seperti biasanya dan beberapa kawan-kawan sudah duduk melingkar di
depan teras dan tak berapa lama hujan turun dan segerombolan model foto ikut
berteduh di depan rumah kaca. Ada kurang lebih hampir dua jam hujan turun dan
berhenti dan beberapa menit kemudian terlihat langit Nampak cerah tak tertutup
awan dan beberapa saat terang taman ini berdatanagan orang-orang dan beberapa
komunitas berkumpul menjadi ramai yang tadinya senyap. Menatap langit malam
sehabis hujan begitu mengharap awan tertiup menjauh dari taman tapi beberapa
saat hujan turun dan begitu deras menguyur kami untungnya rumah kaca memberi
kami perlindungan dari hujan yang begitu deras turun tak henti-hentinya yang
membuat baca-baca di taman sedikit tergangu, hmm mandi hujan-hujanan di taman
jadinya hujan tak henti-henti membuat taman menjadi sepi kembali dan membuat
kami menutup perjumpaan baca-baca dengan mandi hujan-hujanan menerobos kearah
pulang setelah sekitar lima jam tak ada jedah lagi untuk melakukan aktifitas
seperti biasa di Taman Menteng.
Uu ruang menatap langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar