Senin, 08 Desember 2014

kudeta desember komunitas baca-baca di taman


Bertemu kembali dengan bulan Desember , tak terasa tahun 2014 hampir berakhir. Menatap langit Sabtu 6 Desember 2014 merupaka awal baca-baca di taman yang biasanya kami berkudeta (kumpul dengan teman). Lampu taman dan rumah kaca sebagai penerang di saat malam turun di taman menteng sudah dua bulan ini tak kunjung menyala dengan berbagai alasan yang tak masuk akal , sebenarnya alasanya untuk mengusir komunitas baca-baca di taman biar mati secara perlahan karena kita bergiat di malam hari (komunitas nocturnal).

Taman menteng sabtu ini cuaca hujan deras mengguyur saat senja tiba hingga malam dan akhirnya sampai juga di taman dan suasanya sepi akibat rumah kaca dan lampu taman yang di matikan. Beberapa tamu akhirnya meninggalkan taman karan tak nyaman dengan keadaan gelap seperti ini. Dan kami kedatangan juga wartawan energiview majalah yang katanya baru terbit tiga kali setiap bulanya kata seorang wartawan yang bernama kebetulan sama seperti penggiat baca-baca di taman bernama Agus yang menayakan tentang kegiatan di ruang terbuka sebagai kolom gaya hidup di majalah energi view. Dan akhirnya sekitar jam 20:30 wib lampu rumah kaca menyala hahaha pengelola taman sepertinya tak mau kalau komunitas baca-baca di taman berkudeta ..berkumpul dengan teman pas saat sepi dan di tinggalkan para pengunjung baru dinyalakan tidak seperti acara yang di sebelahnya nonoton ala misbar yang di fasilitasi pemerintah daerah DKI Jakarta semetara komunitas ini independent mengadakan kegiatan baca-baca di taman dan mengakampanyekan ruang publik tapi nayatanya pengelola taman menteng selalu saja tak suka dengan kegiatan kami di depan rumah kaca ini.

Ruang publik milik publik dimana publik yang mengisi dan merawat ruang tersebut. Ruang publik tempat interaksi individu atau pun komunitas yang bergiat. Ruang publik taman menteng sebagai daerah resapan air dan sebagai oase di tengah gersarangan  kota Jakarta. Ruang publik milik publik bukan yang hanya berduit ..stop diskriminasi di ruang publik.

Tim kolektif media KBBT-komazine

Ruangmenataplangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar