September itu ceria.. september itu kelam.. september ini
kemarau panjang yang merindu hujan. “hidup tanpa membaca seprti kemarau yang
tak ada habisnya..bro!”
Sabtu terakhir di bulan September. Menatap langit taman
menteng di penghujung bulan September
yang katanya ceria tapi gundah gulana karena ekonomi masih kurang membaik,
harga kebutuhan hidup naik dan pendapatan hanya buat bertahan beberapa minggu
saja, selanjutnya terserah bagaimana
mensiasatinya.
Malam minggu ini Susana taman menteng menjadi sepi tak
seramai seperti malam minggu kemarin yang semarak dengan pengunjung taman dan
yang penting lampu rumah kaca tidak di matikan lagi sehingga kami dapat
melakukan aktifitas menggelar buku-buku dan zine .
Jika menyebut tentang Ruang Publik di
Indonesia adalah sebuah tempat ataupun lahan, baik terbuka (outdoor)
maupun indoor yang memiliki beberapa fasilitas umum yang dapat
digunakan secara bersama-sama oleh semua masyarakat. Fasilitas yang menurut
saya biasanya ada pada sebuah ruang publik setidaknya
memiliki bangku/kursi, jogging track dan toilet umum
serta tempat sampah. ruang publik juga dilengkapi dengan pohon-pohon
peneduh maupun tanaman lainnya yang memberikan panorama hijau nan menyejukkan
bagi mata, kita menyebutnya dengan istilah ruang publik ruang terbuka hijau dan
ruang tebuka biru untuk dimana air sebagai cadangan dan tempat meresapnya air.
Puluhan tahun yang
telah berlalu , masa kecil banyak menikmati ruang terbuka hijau dan
tempat yang bebas bermain di luar ruang. Kini telah berubah menjadi
gedung-gedung pencakar langit yang menjulang hendak mencakar-cakar langit. Apa lagi
dimana generasi 90-an dimana generasi masih bisa bermain di tanah masih banyak
tanah lapang di Jakarta.
Generasi 90-an menjadi teman BIR ..bincang ringan hmm dimana
munculnya music dari luar negri meracuni pendengaran kita dengan hadirnya music
rock, punk, britis serta metal dan grunge lahir pada tahun tersebut.
Hari semakin larut taman menteng memang sedikit sepi dan
baca-baca di taman semakin malam semakin banyak berdatangan walau pun buku dan
zine yang di gelar sudah di masukan ke dalam tas tapi tetap berdiskusi sambil
curhat setelah seminggu di sibukkan oleh aktifitas yang membuat kita menjadi
alien sehingga tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan sesama secara
langsung.
Sampai ketemu di KUDETA ..kumpul dengan teman di bulan
Oktober ..
Uu ruangmenataplangit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar