Kamis, 01 Oktober 2015

Taman Menteng Penghujung September

September itu ceria.. september itu kelam.. september ini kemarau panjang yang merindu hujan. “hidup tanpa membaca seprti kemarau yang tak ada habisnya..bro!”



Sabtu terakhir di bulan September. Menatap langit taman menteng  di penghujung bulan September yang katanya ceria tapi gundah gulana karena ekonomi masih kurang membaik, harga kebutuhan hidup naik dan pendapatan hanya buat bertahan beberapa minggu saja, selanjutnya  terserah bagaimana mensiasatinya.


Malam minggu ini Susana taman menteng menjadi sepi tak seramai seperti malam minggu kemarin yang semarak dengan pengunjung taman dan yang penting lampu rumah kaca tidak di matikan lagi sehingga kami dapat melakukan aktifitas menggelar buku-buku dan zine .


Jika menyebut tentang Ruang Publik di Indonesia adalah sebuah tempat ataupun lahan, baik terbuka (outdoor) maupun indoor yang memiliki beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua masyarakat. Fasilitas yang menurut saya biasanya ada pada sebuah ruang publik setidaknya memiliki bangku/kursi, jogging track dan toilet umum serta tempat sampah.  ruang publik juga dilengkapi dengan pohon-pohon peneduh maupun tanaman lainnya yang memberikan panorama hijau nan menyejukkan bagi mata, kita menyebutnya dengan istilah ruang publik ruang terbuka hijau dan ruang tebuka biru untuk dimana air sebagai cadangan dan tempat meresapnya air.



Puluhan tahun yang  telah berlalu , masa kecil banyak menikmati ruang terbuka hijau dan tempat yang bebas bermain di luar ruang. Kini telah berubah menjadi gedung-gedung pencakar langit yang menjulang hendak mencakar-cakar langit. Apa lagi dimana generasi 90-an dimana generasi masih bisa bermain di tanah masih banyak tanah lapang di Jakarta.
Generasi 90-an menjadi teman BIR ..bincang ringan hmm dimana munculnya music dari luar negri meracuni pendengaran kita dengan hadirnya music rock, punk, britis serta metal dan grunge lahir pada tahun tersebut.


Hari semakin larut taman menteng memang sedikit sepi dan baca-baca di taman semakin malam semakin banyak berdatangan walau pun buku dan zine yang di gelar sudah di masukan ke dalam tas tapi tetap berdiskusi sambil curhat setelah seminggu di sibukkan oleh aktifitas yang membuat kita menjadi alien sehingga tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan sesama secara langsung.
Sampai ketemu di KUDETA ..kumpul dengan teman di bulan Oktober ..

Uu ruangmenataplangit.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar