Senin, 21 September 2015

Remang-Remang September



September di minggu ke tiga di pertemuan baca-baca di taman lampu rumah kaca masih saja dengan sengaja atau pun tidak masih tidak dinyalakan untuk menerangi kegiatan baca-baca yang sudah tiga tahun berjalan di depan teras rumah kaca Taman Menteng.


Masih sama seperti minggu kemari di taman menteng teras ruamah kaca yang basah tidak ada hujan dan lampu pun mati tapi lampu taman hidup sehingga tak terlalau gelap cuman remang-remang di taman ini. Sehingga baca-baca di taman tak bisa berjalan dengan lancar, beberapa tamu yang datang pun mereka sedikit bergumam “kenapa malam hari sih !, kan kendalanya pasti penerangan” komunitas baca-baca di taman adalah komunitas nocturnal yang punya waktu luang pada saat malam hari jadi wajar saja kalau kami berkegiatan di saat mentari tenggelam.



Taman Menteng  rumah kaca yang biasanya tempat kami membuka baca-baca di taman selalu saja lampunya di matikan dan rumah kaca tetangga terang dan lampu di taman juga menyala. Selalu saja terlambat dinyalahkan , malam minggu kemarin sekitara 21:30 wib dan malam minggu ini 21:05 hmm pas lampu meyala taman menteng telah di tinggalkan beberapa pengunjung taman yang ingin melipir ke baca-baca di taman.


Ruang Publik adalah
suatu wilayah yang dapat diakses semua orang dan wilayah ini membatasi dirinya secara spasial dari wilayah lain, yaitu ruang privat. Di sini berbeda dari ruang privat yang merupakan locus intimitas, ruang publik merupakan locus kewarganegaraan (citizenship)  dan keadaban public (public civility). Pengertian deskriptif ini dibedakan dari pengertian yang bersifat normatif, yakni ruang publik yang seharusnya berperan kritis terhadap sistem politis. Dalam arti normatif ruang publik adalah suatu wilayah komunikasi tempat warganegara berperan secara demokratis dalam mengawasi jalannya pemerintahan atau ‘suatu tempat pengeraman kegelisahan politis warga’.


Habermasmendefinisikan ruang publik sebagai sebuah komunitas virtual atau imajiner yang tidak selalu ada dalam setiap ruang. Dalam bentuk yang ideal, ruang publik adalah "terdiri dari orang pribadi berkumpul bersama sebagai publik dan mengartikulasikan kebutuhan masyarakat dengan negara"


Taman Menteng  adalah ruang  publik dimana publik adalah rohnya tapi ketika ketidak nyaman dan terror dengan lampu yang sengaja atau lupa dinyalahkan ruang publik seakan mengusir publik itu sendiri. Taman menteng ruang publik hanya sebata kata-kata saja tak mampu melaksanakan kata-kata itu sendiri. Ruang publik tanpa terror yang bergiat di ruang itu sendiri.

Uu ruangmenataplangit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar