Sabtu 29
Agustus 2015 baca-baca di taman menutup perjumpaan di bulan Agustus 2015 ini
dengan bernyanyi bersama akustikan dan menggelar bacaan di tempat biasa di
depan rumah kaca taman menteng. Walau kami telat dari jadwal yang telah di
sepakati karena kepadatan jalanan ibu kota “seperti biasa tanggal muda nih,
macet” kata kondektur bus kota.
Taman
menteng menampakan sepi hanya ada beberapa pengunjung dan penjual kopi keliling
yang merindukan daganganya laris manis malam ini. Menatap langit malam menampakkan
bulan bersinar terang merias cakrawala malam yang hitam pekat.
Serasa sudah
lama tak berdendang dengan sebuah gitar dan jimbe dengan lagu-lagu penuh
semangat untuk melawan angin malam yang semakin berhembus kencang. Pengunjung
taman menteng semakin lama makin banyak yang singgah di taman ini sepertinya
lampu rumah kaca seakan memanggil laron-laron dengah cahaya terangnya untuk
mengucapkan selamat tinggal bulang Agustus dan selamat datang bulan September
dengan harapan hidup dengah penuh keceriaan.
September
ketemu lagi di tahun ini masih berjalanya baca-baca di taman tak terasa
berjalan sudah tiga tahun di taman menteng dan sesekali melipir ke beberapa
taman di Jakarta. September yang ceria , September juga yang terlalu penuh
kegundahan akibat ekonomi yang tak kunjung membaik.
Cerita tiga
tahun baca-baca di taman hmm sudah tiga tahun berlalu dengan cepat. Serasa baru
kemarin masih dengan koleksi buku pribadi serasa aneh menggelar buku di taman
sering bertanya masih sampai sekarang “ini di jual nggak” ..mau pintar kenapa
mesti bayar! Baca gratis walau pun terkadang lampu taman gelap gulita atau
hujan pun turun sehingga kami tidak bisa menyapa pengunjung taman.
Edwanov
ruangmenataplangit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar