Rabu, 24 Februari 2016

Ruang Itu

Ketemu lagi di taman menteng yang masih saja sepi walau cuaca tak hujan tapi Jakarta berawan..sambil menatap langit di taman yang sepi seperti minggu yang lalu, Jakarta memang nampak sepi setengah perjalanan di bulan ini.

Ruang publik hmm taman menteng  salah satunya, apaa sich yang dimaksud dengan ruang publik itu sendiri?

Ruang dimaknai secara langsung sesuai sifat fungsional dan pelingkupan fisiknya.

Brodin (2006): Ruang publik dipandang tidak terbentuk dari aktivitas atau proses komunikasi, tetapi berdasarkan adanya kases. Untuk itu diperlukan pemahaman menganai tipologi ruang menurut fungsi dan bentuk ruang dan aksesibilitas perlu diteliti lebih lanjut. Bentuk ruang dan aksessibilitas kemudian dapat mengembangkan atau menurunkan sifat publik suatu ruang.

Peranan Ruang Publik (Carmona, et al, 2008)

Ekonomi:
  • Memberi nilai yang positif pada nilai properti
  • Mendorong performa ekonomi regional
  • Dapat menjadi bisnis yang baik
Kesehatan:
  • Mendorong masyarakat untuk aktif melakukan gerakan fisik
  • Menyediakan ruang informasi dan formal bagi kegiatan olahraga
  • Mengurangi stres
Sosial:
  • Menyediakan ruang bagi interaksi dan pembelajaran sosial pada segala usia
  • Mengurangi resiko terjadinya kejahatan dan sikap anti-sosial
  • Mengurangi dominasi kendaraan bermotor sehingga angka kecelakaan berkurang
  • Mendorong dan meningkatkan kehidupan berkomunitas
  • Mendorong terjadinya interaksi antarbudaya
Lingkungan:
  • Mendorong terwujudya transportasi berkelanjutan
  • Meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek populasi
  • Menciptakan kesempatan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati.
Pendekatan Umum Ruang Publik
  1. Metaphora: Aktivitas, Adat/Tradisi, Norma, Politik dan Ekonomi
  2. Literal: Tipologi ruang, Pelingkungan dan Karakteristik Fisik, Standar ruang

Ruang public itu apa sih menurut definisi carr ruang publik harus memiliki kualitas ebagai berikut:
  1. Meaningfull, di mana ruang publik harus memungkinkan manusia sebagai pengguna ruang untuk membuat hubungan (koneksi) yang kuat antara ruang dengan kehidupan mereka dan dunia yang lebih luas, dengan kata lain, ada sistem pemaknaan dalam ruang publik.
  2. Democratic, di mana ruang publik harus dapat diakses oleh siapa saja dan menjamin kebebabsan dalam beraktivitas. Carmon, et al (2008) menguraikan bahwa aksesibilitas antara lain mencakup kemudahan akses ke lokasi dan kemudahan pergerakan di dalam ruang.
  3. Responsive, di mana ruang publik harus tanggap atau mampu memenuhi kebutuhan warga yang terwujud dalam desain fisik dan pengelolaannya.
Tim kolektif media KBBT ruangmenataplangit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar