Selasa, 23 Agustus 2011

Taman Fatahilla

ruang menatap langit foto: fb



Di Kota tua ini,  memanjakan mata Anda  dengan keberadaan arsitektur bangunan  tua yang mendominasi areal seluas 139 hektar ini.  Kota Tua yang berada di utara Jakarta ini diketahui sebagai cikal bakal Kota Jakarta ibu kota Indonesia.

Di kawasan ini,  ada lima lokasi bersejarah yang dapat dijadikan tujuan untuk berwisata di Kota Tua.  Pertama,  Pelabuhan Sunda Kelapa.   Kedua tiga bangunan Batavia di jantung Kota Tua yang difungsikan sebagai museum, yaitu Museum Sejarah (Museum Fatahillah),  Museum Wayang dan Museum Seni Rupa.  Ketiga yaitu Kali Besar, Museum Mandiri dan Stasiun Kereta Api Kota (Beos). 

Museum Fatahillah

Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota,  dibangun tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn.   Arsitektur bangunannya bergaya Barok klasik tiga lantai dengan cat kuning tanah pada dinding.
 
Koleksi museum yang pada 30 Maret 1974 diresmikan sebagai Museum Fatahillah ini antara lain berisi perjalanan sejarah Jakarta,  koleksi  kebudayaan Betawi.  Bahkan  patung Dewa Hermes dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis menurut mitos.
dana di dengah alun-alun terdapat tugu dan di kelilingi pentagram.

Selain itu,  terdapat bekas penjara bawah tanah dan Taman Dalam Taman seluas 1000 meter yang dimanfaatkan untuk resepsi pernikahan.  Museum dengan waktu buka 09.00 - 15.00 WIB ini juga menyediakan cinderamata untuk kenang-kenangan.  Tarif masuk untuk setiap museum Rp 2 ribu  untuk dewasa dan Rp 1.500 untuk mahasiswa dan pelajar.

Taman Fatahillah dan Areal Sekitarnya

Berbagai aktivitas wisata bisa dilakukan di lokasi ini.  Jika  malas berjalan kaki,   dapat menyewa sepeda ontel untuk berkeliling  dengan biaya Rp 20 ribu, karena tak ada ojek gendong he.he.he.

Berbagai  festival kerap diadakan di lokasi ini.  “Ada empat event tahunan yang biasa kami gelar di kota tua yaitu, Batavia Art Festival, Festival kota tua, Festival Tempo Dulu dan Atraksi Wisata Kota Tua” ujar Chadrian, ketua UPT Kota Tua

Sejarah

Kota Tua bermula pada tahun 1610,  perusahaan dagang Belanda VOC yang dipimpin Jan Pieterzoon Coen menyerang Kota Jayakarta hingga hancur lebur.  Kemudian pada tahun 1620 di atas reruntuhan kota Jayakarta, Belanda membangun kota baru yang diberi nama Batavia dengan pusat kotanya di sekitar Taman Fatahillah.

Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi  Jakarta. Batas kota Batavia dulunya seluas 139 hektar. Kemudian karena perkembangan kota sekarang, maka diperluas menjadi 846 hektar yang termasuk di dalamnya Pelabuhan Sunda Kelapa, Pasar Ikan hingga kearah selatan yaitu pusat perdagangan Pecinan Glodok.  Tapi wilayah  yang dijadikan inti kawasan kota tua meliputi Bangunan Balaikota (Museum Fatahillah sekarang) dan sekitarnya.

Transportasi 

Untuk mencapai lokasi ini cukup strategis. Pengunjung dapat memanfaatkan bus Transjakarta (Busway). Ada yang tujuan Pulogadung-Kota ataupun Blok M-Kota. Atau  jika turis asing dapat melalui halte Kalideres yang dekat Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu bisa juga naik ular besi yang akan turun di Stasiun Kota dari arah Bekasi, Tangerang dan Bogor, cobalah dengan percuma.  Jika hendak menggunakan kendaraan pribadi,  direkomendasikan pada hari Sabtu -Minggu  dan hari libur banyak yang berkujung di kota tua ini jadinya tak bisa menikmati dengan leluasa apa lagi yang ingin mengabadikan dengan kamera dan bernarsis .

ulianov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar