Tampilkan postingan dengan label komunitas di taman menteng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komunitas di taman menteng. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Agustus 2018

Selamat Malam Taman Menteng

11 Agustus 2018

Taman adalah ruang publik yang menyediakan tempat untuk berkumpul, rekreasi di tengah pemukiman atau kota yang semakin sempit, meminimalkan kebisingan, berolahraga. Ruang publik adalah tempat yang bermanfaat bagi penduduk yang mampu memberikan udara yang bersih karena terkepung oleh polusi yang semakin merusak kesehatan, mampu menampung air, menghasilkan oksigen, dan mencegah erosi tanah sebagai tempat terbuka hijau dan biru. Taman sebagai ruang publik mempunyai daya tarik yang saling membutuhkan antara publik dan taman itu sendiri.
Kami berangkat di antarkan oleh bus transjakarta yang jauh di penghujung jakarta dari cibubur juntion menuju Taman Menteng, ini yang membuat gerak kami sedikit terhambat karena jarak dan lalu lintas malam minggu yang padat.

Agustus ini baca-baca di taman membuka secara terbuka ritual membuka bacaan dan berkumpul di taman depan rumah kaca, Taman Menteng. Taman di Jalan HOS Cokroaminoto malam ini terasa lebih ramai dari seperti biasanya, semakin malam semakin ramai pengamen yang sopan tambah malam makin meaksa pengunjung untuk memberikan uang. Selain pengamen banyak juga pengalang dana untuk sumbangan korban bencana alam yang makin menyemarakan malam minggu di taman menteng.
pamflet baca di taman

Taman Menteng malam ini tanpa jam malam, seperti biasanya malam makin naik makin banyak yang mampir di taman menteng yang merupakan oase di tengah kota yang nampak berbenah dalam rangka menyambut Asian Games 2018 Jakarta & Palembang. Malam semakin larut buku-buku sudah masuk kedalam tas dan kita beranjak untuk pulang untuk beristirahat di rumah bersama baca-baca di taman yang di pinggir jakarta bagian timur. Rumah bersama KBBT yang baru, masih berbenah sebagai rumah bersama untuk belajar dan berkarya secara nyata. Semoga rumah bersama ini bisa berlanjut dan sebagai tempat bermain dan belajar.

Salam dan bahagia

Edwanov - KBBT
iG: https://www.instagram.com/baca_di_taman/
T : https://twitter.com/bacaditaman

Senin, 16 Juli 2018

Taman Menteng Tidak Buka 24 Jam

baca-baca di taman


Cahaya lampu taman redup dan senyap perjalanan menuju TAMEN (Taman Menteng), kami singgah di TAMSUR (Taman Suropati). Perjalanan tak begitu jauh menuju Taman Menteng, malam ini banyak anak-anak sekolah yang menghabiskan liburan malam ini di taman. Sebab senin depan akan mulai masuk sekolah lagi dan liburan telah usai.
baca-baca di taman bulan juli

Setelah hampir kurang lebih tiga tahun yang lalu PPD 213 di gantikan dengan bus transjakarta, menuju taman menteng sedikit tergangu karena itu adalah angkutan umum yang biasanya kami tumpangi menuju Taman Menteng baik yang dari arah Kp.Melayu maupun yang dari arah Grogol dan di Taman Menteng kita kumpul bertemu bersilahturahmi setelah menjalankan rutinitas kerja yang membuat terasing dengan hubungan sosial.
baca di taman

Kini untuk menuju Taman Menteng , setidaknya kami menggunakan transportasi commuter line, transjakarta, angkutan online bahkan bajaj. Taman sedikit sepi karena taman menteng selalu saja ada pembatasan jam malam sampai 00:00 wib. Ruang publik yang di batasi dengan jam malam bangktu taman yang merindukan untuk merebahkan badan beratapkan langit malam yang cerah serta di selimuti udara jakarta yang agak dingin saat malam dengan suasana yang langka keheningan Ibu kota. Katanya Jakarta tak pernah tertidur jam 22;00 wib malam ini semakin senyap dan mengantuk tertidur karena Taman Menteng bukan 24 jam non stop untuk ruang publik lagi.


Edwanov ruangmenataplangit.

Senin, 03 Agustus 2015

Baca-baca di taman Agustus 2015




Di awal bulan Agustus 2015 ini tepatnya tanggal 1 jatuh pada hari Sabtu ..hmm kudeta di baca-baca di taman di awal bulan ini. Setelah lama berlibur lebaran suasana Jakarta Nampak sepi ekonomi lagi lesu tapi BBM di tunda kenaikanya Saat ini harga Premium untuk daerah Jawa, Madura Bali (Jamali) adalah Rp 7.400 per liter, sementara non Jamali Rp 7.300 per liter. Untuk harga solar sebesar Rp 6.900 per liter.  Dan nilai tukar rupiah semakin melemah terhadap dolar AS.


Siang hari terasa terik dan saat malam tiba angin berhembus serasa dingin di kulit. Angkutan umum Nampak sepi , para pengmen jalanan pun berkeluh kesah “apa lagi di taman menteng juga sangat sepi sekali tak ada yang melipir” katanya!! Lampu kuning buat ekonomi tapi jangan sampai lampu merah nanti dapur tak mengebul.


Taman menteng Nampak sepi satu dua pengunjung taman datang dan lalu pergi. Segeromobolan asyik bernarsis ria , Nampak sepasang kekasih ingin mengabadikan momen mereka berdua dan yang lainya Nampak tak senang lalu selintas terdengar “gue udah pernah foto di depan rumah kaca liat ajah di instragram gue” …hohoho susah banget ngeliat orang senang, biarkan saja bebas berkspresi asal tak menggangu kebebaan yang lain.


 Malam ini membuka baca-baca di taman yang sepi cukup singkat dengan datangnya rintikan air dan langit Nampak awan siap menurunkan hujan pada hal saat siang hari begitu terik tak Nampak mau hujan. Setelah bersiap-siap mencari tempat berteduh bersama penikmat taman lainya. Sambil menatap langit nampak awan berjalan menjauhi taman menteng, terhembus terbawa angin dan tak jadi hujan turun malam ini.

Selamat datang agustus ..


Uu ruangmenataplangit.




Senin, 08 Juni 2015

Baca-Baca di Taman 13 Juni 2015

baca-baca di taman bulan Juni 2015
Baca-Baca di Taman
Sabtu 13 Juni 2015
8:00-9:00 pm
depan rumah kaca, Taman Menteng

donasikan buku layak baca kamu
untuk baca-baca di taman

uk 085693169266
agoes 085714771682
twitter @bacaditaman
KBBT-komazine

Sabtu, 06 Juni 2015

baca-baca di taman Mei 2015

Baca-baca di taman menteng. taman menteng 2 Mei yang kebetulah jatuh pada hari Sabtu yang merupakan hari pendidikan nasional setelah hari sebelumnya 1 Mei yang merupakan lebaranya para buruh yang menggerakkan roda ekonomi Negara ini.

Taman menteng di depan rumah kaca sedikit tak terlalu ramai dan tak terlalu sepi juga para pengunjung yang mampir menikmati ruang terbuka ini yang tepat di kawasan yang sebenarnya strategis di tengah kota Jakarta, karena dapat dituju dengan jalur comuterline dari dua stasiun cikini kalau mau berjalan sekitar 15 menit kearah taman menteng atau naik kopaja P20 arah lebak bulus atau darai stasiun Sudirman berjalan hampir sama sekitaran 15 menit atau anaik PPD 213 bilang saja menteng dan tak usah menyebrang langsung saja menuju Jl. H.O.S Cokroaminoto memang banyak juga yang salah taman menteng di kira taman suropati tapi keduanya memeang berada di kawasan menteng tapi namanya saja sudah beda namun sama-sama di kawasan menteng dan berdekatan kalau dari taman suropati ke taman menteng yap sekitar 6 menit berjalan sangat berdekatan karena menteng adalah kota taman.
komunitas baca-baca di taman



Baca-baca di taman sepanjang bulan Mei memang tak terlalu nampak karena kami tak menggelar lapak buku,majalah dan zine. Kami berkumpul, membaca buku bawaan masing-masing dan juga tentunya nge..BIR (baca: bincang ringan).

Taman Menteng sepanjang perjalanan di bulan Mei sangat padat sekali acaranya dari putar film , ada pameran dan acara musik yang menjadikan lokasi taman menteng sebagai lokasi acaranya.
baca-baca di taman

Ruang terbuka hijau di tengah kota dan sambil menatap langit Jakarta yang di awali dengan perjumpaan hujan di bulan Mei yang datang saat malam hari dan tentu saja membuat pengunjung kebingungan karena di taman tak ada tempat untuk berteduh hmm hujan selalu saja mengguyur dan malam di akhir mei yang cerah menyambut bulan Juni yang penuh harapan dan ketakutan yang sebenarnya tak ada yang harus di khawatirkan.


Hujan Bulan Juni 
Pengarang: Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

edwanov_ ruang menatap langit



Rabu, 13 Mei 2015

B I R yang terlarang hmm..

BIR : BIncang Ringan BEER

“katanya kalau tak ada bintang di langit, lihatlah bintang di dalam kulkas tapi sekarang susah untuk mendapatkanya”  kecuali di pulau Dewata saja atau di pasar gelap yeah .

Kenapa BIR dilarang sih aduh katanya GLOBALISASI taunya salah tulis atau baca jadi GOBELINASI ehh salah DIKIRIMINASI hehehe.. maaf  bukan maksud menyinggung nama baik Bapak tapi keserimpet di BIncang Ringan malam ini seorang kawan dari jalanan yang terasa bingung dengan larangan alkohol yang cuman 5 persen, bicaranya sedikit dan tak lagi di bawah alkohol 5 persen yeah .


Dengan adanya kebijakan larangan penjualan minuman beralkohol alias minuman keras (miras) di minimarket-minimarket di Indonesia berlaku efektif mulai Kamis, 16 April. Larangan itu dimuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Permendagri itu melarang penjualan minuman beralkohol golongan A, yaitu yang berkadar alkohol di bawah 5 persen, di minimarket. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menegaskan, kebijakan itu diambil untuk melindungi generasi muda dari miras. Saat ini, akses generasi muda terhadap miras dinilai terlalut mudah, terutama dengan membeli miras di minimarket.

Balada Bir yang dianggap tak bermoral

Salah satu minuman yang jadi bahan perbincangan adalah Bir Pilsener. Minuman ini akan dilarang peredarannya di toko swalayan (dalam hal ini yang dimaksud: Minimarket) dan toko kelontong di seluruh Indonesia (bukan di Hypermarket dan Supermarket) karena termasuk golongan A, yang mana kadar alkoholnya pada kisaran lima persen.

Contohnya Bali, salah satu provinsi di Indonesia yang hidup dari isu pariwisata. Faktanya, isu ini membuat keberadaan minuman bir menjadi langka di daerah pinggiran-pinggiran di luar pantai Kuta. Karena langka, maka harganya pun naik dari yang biasanya Rp 25 ribu per botol besar, sekarang berada di kisaran Rp 31 ribu sampai Rp 35 ribu per botol, baik di toko kelontong dan toko swalayan. Saya melihat dan mendengar sendiri ada beberapa toko swalayan yang memang sudah tidak menjual dan menambah persediaannya lagi.
Lah kenapa yang disalahkan konsumen kenapa tak di berlakukan batasan umur  di lihat dari KTPnya haha aneh memang kebijakan sang bijak disana dari pemerintah. Namun, apakah pemerintah bisa menjamin, bahwa oknum pemerintah tidak akan bisa disuap jika ada toko kelontong atau toko swalayan yang membutuhkan stok minuman pada hal system negra ini masih cenderung korup mau kerja saj harus pake uang buat pelican katanya sih, sehingga harga dan isi dari produk tidak akan dimanipulasi oleh penjual ke pembeli!! Demi mengumpulkan keutungan yang lebih, jadinya yang jadi korban pasti konsumen lagu lama pake format digital mp3.


Aspek moral memang tidak bisa dilepaskan begitu saja dalam dinamika perekonomian suatu negara di dunia, termasuk Indonesia. Sudah sejak zaman Adam Smith (Bapak Ekonomi Kapital) melawan kebijakan Merkatilisme (ekonom kerajaan yang mengedepankan kebijakan proteksi) tentang definisi kekayaan negara, setua itu pula aspek moral selalu bergumul dengan keuntungan.

Memang ada perbedaan budaya di antara bangsa sebelah Barat yang diwakili Eropa dan Amerika, dengan Asia, Indonesia dari Timur. Perbedaannya terhadap sebuah persepsi apakah minum bir beralkohol lima persen itu bisa membuat mabuk atau hilangnya kontrol diri si peminum, dibanding dengan minum vodka, mansion (kandungan alkoholnya di atas 15 persen)? Namun, harus diakui bahwa segala sesuatu yang terlalu berlebih itu tidak baik. Minum air putih saja, jika dilakukan terus menerus dalam satu waktu, juga bisa menyebabkan rasa kebas dan mual di perut. Jadi, yap mabuk air putih jadinya. Tapi di Indonesia ada tradisi minum beralkohol kenapa jadi munafik begini bangsa Indonesia bahkan di setiap daerah ada minuman berlkohol yang sangat khas. 

Di Indonesia,  bukan Negara agama dan bukan Negara sekuler Negara pancasila katanya dan prakateknya coba nilai sendiri. Mungkin karena ada slogan negara mayoritas yang menganut beragama, isu-isu moral terkait minuman beralkohol selalu menjadi komuditas politik. Padahal di sisi lain, karena adanya keinginan yang tidak terbatas, membuat individu akan terdorong untuk mencari objek pemuasan. Dan jika si individu tidak mendapatkannya, dia akan mencari sesuatau yang menjadi sebuah alternatifnya. Istilah bahasanya adalah “barang KW” atau kualitas tingkat dua , tiga atau empat atawa yang super KW katanya sich mendekati yang asli tapi palsu dan KW atau yang asli sesuai dengan tingkat ekonominya. Dan timbulnya pasar gelap “black market”. Dan Negara kehilangan pendapatan lewat pajak sungguh ironi.


Kematian dan kriminalitas bukan di sebakan oleh alkohol tapi tingkat ekonomi dan kesenjangan yang semakin lebar. Kriminalitas karena desakan ekonomi yang semakin susah saja akibat inflasi dan minimnya lowongan pekerjaan. Dalam rilis terbaru BPS, upah buruh tani pada Desember 2014 secara nominal Rp45.491 per hari atau naik 1,03% dari bulan sebelumnya Rp45.026. Namun, secara riil berada pada posisi Rp37.839 atau turun dari nominal juga turun 1,63% dari posisi upah riil bulan sebelumnya Rp38.466. Garis kemiskinan selama periode Maret 2014-September 2014 naik 3,17%, yakni dari Rp302.735 per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp312.328 per kapita per bulan pada September 2014. Dengan naiknya garis kemiskinan, potensi kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pun ikut besar.
 “Tiap-Tiap Warga Negara Berhak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan”

 Dan di sektor pekerjaan Indonesia yang belum siap menyambut MEA karena pendidikan yang mahal dan tak terjangkau rakyat yang semakin dimiskinkan oleh sebuah kebijakan Negara yang salah urus. Pemerintah seakan dan sepertinya lupa dengan amanat konstitusi negara ini yaitu Pasal 27 UUD 1945 bahwa.  Weleh-weleh BIR ..BEER yang di kambing hitamkan, kalau orang putus cinta juga ada yang mati bunuh diri minum racun serangga atau lompat dari poho toge hehehe, ada juga geng motor yang beringas mereka minumnya apa ada yang fermentasi janin campur bodrex atau campur alkohol untuk luka campur minuman berergi jadinya memicu jantung lebih cepat andronalin dan cepat juga ajal menjemput. Yang namanya kematian rahasia Tuhan Yang Maha Esa katanya bagi yang mepercayai kalau Ateis terserah deh..

Kolektif media KBBT


Senin, 27 April 2015

baca-baca di taman menteng



"Detik kata jadikan abad-abad. Abad-abad kita hidupi dalam sekilas bintang. Sesudah itu malam, biarlah malam."
~Sitor Situmorang


Menteng, Sabtu 18/04/2015

Sabtu malam minggu di sekitar taman nampak beberapa penjual tahu gejrot dan minuman keliling dengan sepedah. Dan taman menteng mulai menampakkan keramaian tak seperti bulan kemarin yang cenderung sepi pengunjung. Di taman, teman-teman merasa hidup di dunia nyata dengan pohon, tanaman, kupu-kupu dan sejenak meninggalkan televisi, laptop, gadget yang selalu saja menjadi teman hampir selama hampir 24 jam hmm.. dan hidup di dunia maya sana.


Beratapkan langit malam yang cerah mendukung acara baca-baca di taman menteng ini. Dan sekitaran 10:55 hujan gerimis turun terpaksa buku dan zine kami masukan karena takut kebasahan dan hujan gerimis pun reda. Beberapa kawan datng berkumpul datang dan pergi tak ada habisnya mala mini taman menteng ramai di kunjungi dan tiba pukul 24:00 lampu taman dan rumah kaca di matikan dan pengunjung sedkit kecewa karena suasa ramai malah di gelapkan dan pengunjung berangsur-angsur pergi meninggalkan malam yang tak terlalu panjang ini.


S A ruangmenataplangit

Kamis, 16 April 2015

Malam Minggu di Taman Menteng

MALAM MINGGU DI TAMAN

Sore itu sambil menunggu hujan reda membaca surat kabar online karena hari ini tukang Koran yang biasa lewat tak datang, menanti matahari tenggelam seperti hari sabtu minggu lalu membuka baca-baca di taman di taman menteng.

Suasana Sabtu ini begitu lenggang jalanan menuju ke pusat kota setelah di guyur hujan lumayan mendinginkan cuaca hari sabtu ini. Jakarta sebagai ibukota dan pusat bisnis, tak berhenti membangun. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak gedung-gedung bertingkat baru dibangun nampak menjulang ke atas langit Jakarta yang mendung tertutup awan di bulan april 2015.

Ruang untuk menatap langit, ruang terbuka hijau dan ruang interaksi sosial publik serta tergusurnya kawasan pejalan kaki (trotoar) merupakan nilai eksternalitas yang hilang akibat perluasan dan pembangunan jalan baru. Ironisnya semua itu dilakukan untuk mengakomodasi pergerakan kendaraan bermotor yang didominasi oleh kendaraan bermotor pribadi dan angkutan masal umum sepertinya hanya di pandang sebelah mata saja, pada hal itu bisa menaggulangi kemacetan lebih efektif.
Efektifitas dan efesiensi ekonomi masyarakat pun dirugikan melalui hilangnya waktu produktif kerja yang diakibatkan karena kemacetan, pemborosan bahan bakar dan daya tahan dari kendaraan bermotor yang dipergunakan. Perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem transportasi yang tidak terkonsep yang kurang baik serta pelanggaran terhadap kebijakan yang telah ditetapkan memberikan sumbangan terhadap pencemaran polusi udaradi Jakarta

Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi yang tidak hanya cuman menjadi pelengkap kota tapi  memperindah tata kota belaka. Ruang publik ini, ternyata memberikan dampak terhadap mental dan rasa bahagia warga yang tinggal di kota tersebut. Menurut Para peneliti di Inggris menemukan bahwa berjalan-jalan ke area yang teduh dan hijau di tengah kepadatan dan kebisingan kota memberikan rasa bahagia yang berkelanjutan, tidak seperti layaknya mendapat promosi dalam pekerjaan atau kenaikan gaji yang hanya memberikan efek bahagia hanya sesaat.


Bersama-sama malam ini selepas hujan reda di sabtu malam minggu ke dua di bulan April, berkumpul di depan rumah kaca dan malam ini kita tak mengelar lapan buku dan zine. Karana ingin melihat antusia yang datang ke taman menteng untuk membaca buku sendiri. Walau banyak pertanyaan kenapa bebrapa minggu ini KBBT (Komunitas Baca-Baca di Taman) tak mengelar lapak bukunya dan hanya berkumpul, akustikan dan yang membawa buku pun asyik menikmati suasana malam ini sembari bersenda gurau di malam yang panjang ini suasana taman dengan gemerlap lampu taman rumah kaca dan semakin malam semakin ramai di kunjungi hmm jadi tak ingin meinggalkan taman menteng ini tapi minggu depan kita ketemu lagi di waktu dan tempat yang sama.

Ruang publik/taman yang memiliki area hijau rerumputan dan ke aneka ragaman tanaman, pohon, tidak hanya adanya tempat duduk dan berpiknik serta adanya penerangan saat malam, namun juga memberikan dampak kesehatan mental yang baik bagi warga. Namun masalah muncul, ketika peruntukan ruang di area perkotaan harus berebut dengan tujuan komuditas bisnis belaka. Membutuhkan dukungan politik yang kuat dari pembuat otoritas lokal, untuk membuat kebijakan yang berorientasi pada kesehatan mental dan rasa bahagia warga kota. Bukan hanya uang, hanya sekedar dengan ruang terbuka hijau/ruang publik yang menjadi milik bersama. Dan menjaga ruang publik agar tetap menjadi ruang publik dimana pengunjung taman/komunitas yang bergiat sebagai rohnya.


Kolektif MEDIA KBBT ruangmenataplangit