Menatap langit di taman menteng
sabtu ini begitu gundah karena cuaca tak menentu di timur hujan di pusat
mendung, di barat panas, di selatan cerah, seseorang menghampiri lapak kami di
depan rumah kaca yang malam ini entah sengaja apa tidak peneranganya di matikan
tidak seperti biasanya selalu cukup menerangi kegiatan baca-baca, seorang yang
bekunjung menunggu kawanya untuk break dance di taman menteng lokasi tempatnya
di basemen gedung tempat parkir Tamen. Inilah pengunjung perdana sabtu ini
baca-baca di taman tapi akibat penerangan yang tak maksimal bahkan cenderung
remang-remang jadi hanya melihat-lihat saja dan mebuka percakapan yang standar
saja. Dan 45 menit setelah kami mengelar lapak baca-baca seorang petugas
kemanan taman yang bersepada singgah dan katanya
lampu di rumah kaca mati sebagian jadi penerangan di sekitar rumah kaca sedikit
gelap katanya. Sangat kontras di rumah kaca tetangganya yang terang benerang.
Ya, sudahlah memang ini resikonya membuka kegiatan baca bersama di ruang terbuka
di malam hari walaupun listrik sudah ada dan di Jakarta yang katanya di penuhi
gemerlap cahaya artefak-artefak keangkuhan kapitalisme.
Langit malam ini begitu berbeda karena mungkin sedang bergalau hujan tidak, mendung pun tidak jadinya yang tidak-tidak. Tanggal tanggung mungkin membuat Jakarta malam minggu ini begitu senyap jalannya menuju ke arah taman menteng. Taman menteng malam ini di hampiri oleh sebuah atmosfer yang berbeda di penuhi kawanan komunitas break dance dengan gaya style hip hopnya dan dengan gemulai menari patah-patah mengikuti irama music dari sebuah pengeras suara yeah hip hop ..hip hope..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar