Senin, 24 Februari 2014

Sambutan Hujan



Menatap langit di tutupi awan putih dengan rintikan air hujan yang di beberapa tempat air kembali berdemonstrasi karena tak ada ruang untuk ia tinggal dan menetap di tanah ini yang sudah hampir semua tertutup beton. Di guyur hujan dari malam hingga senja menyapa dengan senyuman gerimis hujan.

Ketemu lagi sabtu malam minggu di baca-baca di taman yang memasuki akhir di bulan febuari yang basah karana intensitas hujan terlalu padat jadwal tayangnya. Satu tahun lima bulan baca-baca di taman hadir di ruang terbuka ini menyapa kawan-kawan yang mau ketemu bersilahturahmi, membaca bersama, berbincang ringan atau pun ikut berdendang dengan iringan musik yang apa adanya bersama baca-baca di taman.
Hujan reda alam memberkati acara baca-baca di taman, memeberi ruang dan waktu untuk berkumpul lagi. Berkumpul di ruang terbuka yang basah di terpa air hujan. Rumah kaca yang terlihat berembun dan di dalamnya digenangi air bocor karena atapnya. Depan teras rumah kaca yang seperti biasanya kita mengelar buku dan duduk bersama di sana pun basah penuh air dan harus segera di keringkan untuk membuka baca-baca malam ini yang setelah seharian serasa enggan keluar dari rumah.

Membaca puisi belajar bersuara lantang dan menginterpreasikan sebuah puisi dengan iringan gitar dan jimbe. Seperti biasanya mungkin baca-baca di taman selalu saja di tutup dengan rintikan air hujan sepertinya acaranya misbar gerimis dan bubar untuk berteduh.


Uu ruangmentaplangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar