Senin, 24 Februari 2014

Air dan Ruang Publik



Jakarta 22 febuari 2014 sejak semalam di guyur hujan yang cukup deras dan beberapa daerah titik yang langganan banjir tergenang kembali.Menciptakan ruang untuk publik berarti memberikan ruang bagi resapan air. Air adalah elemen yang dibutuhkan semua makhluk hidup; ia adalah barang publik sehingga hak atasnya harus dilindungi. Air diperlukan untuk, antara lain, keperluan domestik, untuk kelangsungan industri, untuk pertanian dan sistem penggelontoran drainase kota. Metabolism kota tidak akan berjalan tanpa air. Kota-kota kita saat ini tidak memberikan ruang yang cukup untuk menyimpan air. Ketika hujan, air cepat-cepat dialirkan ke laut, sementara kota kehausan ketika musim kemarau tiba dan kekeringan cadangan air di dalam tanah. Jakarta sudah merasakan, bahwa mengalirkan air secepat-cepatnya keluar kota tidaklah berhasil. Air sesungguhnya butuh ruang, air yang sedang unjuk rasa inilah yang kita biasanya dengan sebutan banjir. Padahal banjir adalah bagian dari fenomena alam .Yang sering terlupakan, bahwa selain manusia, ekosistem pun membutuhkan air.

Air sebagai sumber kehidupan adalah sumber daya alam yang di butuhkan manusia dan lingkunganya. Ruang publik dan ruang untuk penyerapan air merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak dengan sesaknya bangunan dan tata kota yang carut-marut tak meperhatikan lingkungan untuk masa depan penghuninya. Air yang di kelola dan tak langsung di buang kelaut bisa menjadi cadangan air di musim kemarau. Ruang publik seharusnya ruang untuk air juga yang menjadi satu kesatuan metabolism kehidupan.


Uu ruangmentaplangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar