Seperti biasanya ritual tiap malam minggu di Taman Menteng
dengan baca-baca ditaman. Malam ini sepanjang pagi, siang dan sore cuaca Jakarta
cerah, mentaribersinar bercahaya lagi setelah tak menyinari begitu tertutup
awan tebal dan hujan terus menerus. Jakarta sedikit lenggang walau pun masih
ada jalanan yang di tutup karena pengungsian banjir.
Lubang dijalanan bertebaran, asal mengelupas kaena terkena
air yang terus menerus dan menggenangi. Menteng sedikit macet seperti biasanya
pusat kota yang tetap ramai di palam yang katanya terlalu panjang tapi
terkadang menjadi malam yang singkat dan begitu cepat berlalu.
Bawa buku, buka dan membacanya bersama dengan kawan-kawan di
taman hmm walau pun terkadang menjadi tak konsen membacanya karana keramaian
dan suasana taman dan ajang silahturahmi ketemu kawan lama dan kawan baru.
Bernyanyi lepas tentang lagu kehidupan dan lagu yang
berlawanan menantang dominasi system yang membuat kita tetap terkungkung dari
sebuah budaya yang pintar makin di musuhi karana banyak yang ia ketehui.
Kebodohan malah di budayakan ketika yang mau maju dan mempunyai rasa ingin tahu
dan ingin belajar malah di jatuhkan penuh intimidasi.
Taman malam ini begitu ramai ada teaterikal yang menghipnotis
sebagian pengunjung taman menteng. Komunitas baru yang ikut berkumpul
berfoto-foto dan bernyanyi. Berdiskusi santai dan keluarga yang melepaskan
kepenatan setelah Jakarta di kepung hujan dan banjir.
Langit malam begitu cerah tersenyum membuat malam menjadi
sangat singkat dan kami pun setelah jam 01:00 wib kembali pulang beristirahat
untuk mengembalikan istirahat kami semua. Selamat hari minggu semua sampai
jumpa Sabtu depan yeah
Uu ruang menatap langit