Selasa, 16 September 2014

Menjalin Perkawanan Karena Buku


Ada yang sedikit berbeda di sabtu siang ini cuacanya panas sekali, ya..  mungkin sudah biasa sekali untuk masyarakat Jakarta yang disibukkan rutinitas harian mereka selalu berjibaku menembus teriknya siang hari Ibukota mungkin lebih dari 32 Celsius dan mungkin juga memanasnya cuaca di Jakarta gara-gara hawa panas dari gunung Selamet yang sekarang sedang bergejolak ingin mengeluarkan isi perut bumi yang sudah enggak bisa di tahan si Selamet, bagaimana si Selamet enggak panas, keadaan di atas aja lagi panas (kondisi pemerintahan) ya sudahlah hati boleh panas tetapi kepala harus tetap dingin, biar bisa berfikir jernih enggak mudah diprovokasi. Berkendara dengan sepeda motor mungkin sudah menjadi kendaraan favorit diperkotaan bahkan mungkin juga diperkampungan & di pedesaan, bagaimana tidak menjadi kendaraan favorit jika transportasi umumnya tidak terurus dengan baik.


Agenda KBBT untuk sabtu ini bukan hanya agenda rutinan buka bacaan di taman menteng, sabtu kedua dibulan September ini ada yang special, menghadiri undangan perayaan kecil-kacilan dari kawan Teddy & istrinya Maesy untuk peluncuran buku pertama mereka The Dusty sneakers: Kisah Kawan di Ujung Sana, di kios buku mereka POST SANTA di Pasar Santa, ada atmosfer berbeda disana (Pasar Santa) dimana posisi pasar di lantai bawah pasar tradisional untuk kegiatan roda perekonomian kelas menengah kebawah dan dilantai atas tetap dengan bentuk kios tradisional tetapi sedikit diubah atau dipoles dengan sentuhan modern menjadi tempat berkumpul (tetapi tetap ada kegiatan ekonomi) melepaskan kepenatan rutinitas di ibukota untuk kalangan kelas menengah keatas, ya tentunya orientasinya bukan lagi mencari profit, laba atau nilai lebih dari usaha mereka tetapi hanya mencari kepuasan batin. Eits bukan Cuma sampai disitu masih ada beberapa agenda yang harus dipenuhi, undangan diskusi Marxis Kekinian Antara Teks & Image di Goethe tetapi enggak bisa hadir karena bertemu dengan kawan dan mengambil Jimbe yang setia menemani kami (KBBT) saat berdendang melepaskan kepenatan ditengah kota.
Malam itu taman menteng masih tetap sama, kondisi lalulintas didepanya tetap sedikit padat walaupun sudah menjelang malam dan pencahayaan dirumah kaca terlalu terang untuk pengunjung taman Menteng, tetapi ada yang sedikit berbeda dimalam itu sudah ada beberapa pengunjung taman yang menunggu kami menggelar lapak bacaan didepan rumah kaca (maklum agak terlambat dari jadwal ditentukan 19.35 WIB), ada dua orang bocah yang datang untuk belajar bermain jimbe dan ada kunjungan dari Komunitas Suka Membaca dari Manokwari sebuah kota di pulau Papua (yang dulu pulaunya bernama Irian Jaya yang berarti Ikut Republik Indonesia Anti Nedherland & Jaya berarti Kemenangan) yang kebetulan sedang ada agenda acara di Jakarta. Menjelang tengah malam kawan Teddy salah satu pemilik kios buku POST SANTA menyisihkan waktu untuk datang bersama beberapa kawan (padahal kondisinya pasti masih capek setelah acara peluncuran buku dipasar Santa), yaaa inilah yang disebut menjalin persatuan dan mempererat persaudaraan walaupun hanya baru lewat buku, musik dan hoby yang lain, ya enggak masalah namanya juga proses, ternyata karena buku dapat terjalin perkawanan mungkin juga persaudaraan. Jadi ingat ucapan bapak tukang parkir di depan rumah kaca saat kurang bayar parkiran di ganti sama rokok kretek (sudah rokoknya bawa aja, demi persaudaraan) kami sambut dengan senyum lebar dan ucapan trima kasih. Menjalin Persatuan, Mempererat Persaudaraan .



Agoes ruangmenataplangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar