Baca-baca di taman 22 november
2014
Pasca kenaikan BBM Jakarta sabtu,
malam minggu ini serasa lebar sekali jalanan Ibu Kota dari pinggir Jakarta
sampai pusat kota yang tak seperti biasanya. Apa lagi di tambah dengan alasan
tanggal yang tua biasanya tak terlalu sepi tak senyap menyapa malam minggu yang
tak terlalu panjang. Dan tak terasa menikmati perjalanan, akhirnya sudah berada
di tempat terbuka yang seperti biasanya sebagai tempat membuka kegitan
baca-baca di taman ini: taman menteng di depan rumah kaca.
Bangunan yang tinggi hendak
mencakar langit yang menjauhi tanah tempatnya berpijak hendak menjangkau langit
yang nampak hitam saat malam ini. Taman menteng sepertinya malam ini banyak
sekali kegiatan dari misbar ada nonton bareng , sampai ada Jakarta kinclong hmm
semoga Jakarta kinclong dan tak merugikan rakyat kecil.
Taman menteng sedikit sepi dan
lampu pun ikut menerangi kembali dan membuat kegiatan baca-baca di taman
berjalan seperti sedia kala. Menatap langit malam ini pun dengan pancaran
bintang yang selalu menerangi dan memberi semangat baru untuk kami.
Baca-baca di taman malam ini sepi
tapi malam makin naik semakin ramai yang singgah untuk bertegur sapa yang sudah
satu bulan, tiga minggu ini lampu taman menteng yang selalu saja di padamkan
dengan alasan belum bayar listrik.
Kedatangan penyair Heri Latief
dan istrinya membuat kejutan kecil, yang telah menyepatkan di sela-sela
kujungannya ke Jakarta. Dan kunjungan kawan-kawan lama atau pun teman baru yang
selalu saja menjadi hal yang menyenangkan dan masih ada saja di kira kami
berjualan buku , makanya di baca punya matakan ..mau pintar kenapa mesti bayar
!
Waktu pun berjalan dengan cepat
dan baca-baca di taman waktunya menutup gelaran buku-buku dan sampai ketemu
sabtu depan 29 november 2014 semoga lampu tetap dinyalakan di taman menteng dan
cuaca selalu mendukung kegiatan ini berjalan lancar.
Uu ruang menatap langit