BIR
: BIncang Ringan
Punk
dan subkultur apakah hanya sebagai hiasan pelawanan!!
Punk
& subkultur apa hanya menjadi sebuah hiasan perlawana belaka! Punk dalam
sejarah kemunculanya di USA, inggris dan Indonesia adalah melawan. Di USA ,
tepatnya di New York sence punk generasi pertama yang dengan sikap dan gaya
punk band York baby dols yang di manajeri
oleh seorang penganut situasionis internasional Malcom McLaren. Punk berawal dari
sekitar tahun 1970-an masuk ke Indonesia lewat Jakarta tahun akhir 80-an. Punk sebuah genre music yang
mengembalikan sebuah semangat rock n rolls yang memuakan dengan segala
kemewahan dan superstar yang membuat mereka tercerabut dalam semangat
permberontakan kebudayaan mapan. Dan kemudian Malcom McLaren menjadi manajer
SEX PISTOLS. Vivien Westwood~McLaren pasangan suami istri mempunyai sebuah
butik yang bernama Sex Shop, di kawasan soho, London.
Punk di
lahirkan dari sebuah masyarakat industry kaum urban di eropa setelah pasca
perang dunia II, sebelumnya ada sebuah gerakan Situasionis Internasional dan gerakan
seni dadaisme. ...menjadi bebas
adalah seperti menjadi kuat; kebebasan hanya muncul dalam kreasi atau dalam
gesekan - dan hal-hal ini memiliki tujuan yang sama di dalam hati - memenuhi
hasrat kehidupan. Hidup menuntut kreasi dan kecantikan adalah hidup. Menjadi
masyarakat penonton yang setia. Gaya hidup dan pola pikir para
pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh,
mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi
audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer)
berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis
kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini
satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Music Punk
Musik
punk sendiri lahir dari paham pemberontakan dan anti kemapanan. Mereka membuat
aliran musik sendiri sebagai bentuk protes dari kehidupan bermusik yang
menjadi mainstream pada masyarakat misalnya, aliran musik rock
yang sangat menekankan skill dalam memainkan alat musik. Ini
semua dibantah oleh para penganut punk, bermusik dibatasi dengan aturan yang
mengurung kebebasan berekspresi. Memainkan music yang mudah tak perlu bisa
memainkan alat musik yang penting kau dan kalian semua ada sesuatu yang ingin
di katakan.
Musik punk berkembang di Inggris sekitar tahun 1975 yang merupakan persekutuan
mustahil dari beraneka ragam tradisi musik seperti rock ‘n roll, northern soul
dan reggae. Barulah ketika Sex Pistols tampil, punk mulai diakui. Kord-kord
gitar pada musik punk biasanya merupakan kord-kord mayor dasar dan
berpindah-pindah dengan cepat. Iramanya menghentak cepat dan bernuansa riang.
Vokalnya diisi oleh suara yang serak, kadang melengking kadang berat dan
sesekali disertai teriakan. Distorsi musik dan permainan gitar yang terkesan
kasar menambah esensi dari musik punk. Lirik-lirik lagunya merupakan kritik
terhadap pemerintah dan keadaan sekitarnya yang apatis , konsumtif dan mapan.
Punk selanjutnya
berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik
yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan
nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya,
lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia.
Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan
berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran
serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya
punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak
mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan
rekaman pun enggan mengorbitkan mereka. Dan mereka merekam dan memasakan
sendiri lewat jaringan komunitas sesama punk.
Subkultur
Subkultur
adalah bagian dari budaya induk. Subkultur adalah perlawanan dari budaya
induknya. Punk yang melawan kemapanan rock n rolls. Sebuah budaya perlawanan
terhadap sebuah hasrat konsumtif dengan memakai spike, pipa pvc paralon pada
saat itu ketika orang-orang mapan memakai batu-batu mulia. Melawan budaya yang
memuakan dalam sebuah system kapitalisme. Punk sebagai subkultur adalah dengan resistensi terhadap “ketertiban”.
Diakhiri dengan pembentukan gaya yang menyimpang dan terkesan “nyeleneh”
sebagai makna penolakan terhadap sistem sosial yang di bakukan oleh norma yang
dengan sudut pandang kapitalisme itu sendiri. Gaya dalam hal ini sarat
dengan arti “melawan segala sesuatu yang alami”, pakem yang mengikat yang
menyanggah prinsip kesatuan dan keterpaduan. Jika ditelaah dengan makna lain,
dapat dikatakan sebagai bentuk resistensi terhadap sistem yang kaku karana system
baku kapitalisme demi mengakumulasi modal.
punk membawa gerakan ini dengan
terus menarik perhatian masyarakat, memprovokasi dan bertindak untuk tidak
hanya “diam”. Tidak ada subkultur yang lebih gigih daripada kaum punk untu
memisahkan diri dari format-format yang telah diwajarkan. Dan tidak ada pula
yang mengungkapkan ketidaksetujuan layaknya kaum punk. Oleh karenanya subkultur
punk merupakan budaya perlawanan yang harus diberi tempat dalam tatanan sosial
masyarakat yang mengikat.
Punk
sebgai subkultur di cederai oleh para poser yang bergaya fashion punk tapi
mereka malah melenceng dari apa yang namanya sebuah subkultur dengan sebuah
ironi film punk in love versi Raam Punjambi saudagar sinetron Indonesia yang
menjadikan punk hanya cinta melankolis tanpa sebuah adanya sebuah perlawanan
terhadap sebuah rute hidup standar lahir, dewasa, sekolah dan lulus terus
bekerja atau mengangur terus nikah dan hidup mapan wkwkwk hanya mengadopsi gaya
dan fashion punk dengan rasa sinetron yang mengejar cinta lalu berakhir bahagia.
Rambut
Mohawk adalah lambang dari sebuah suku Indian di benua Amerika yang menyimbolkan
pejuang. Tapi kini rambut mohawak siapa pun tak lagi harus punk yang berpotongan
seperti itu dan akhinya menjadi biasa saja Cuma symbol tanpa makna yang berarti
lagi. Punk menjadi sebuah ketidak berlawanan terhadap budaya induknya. Fashion Punk
akhirnya dicuri oleh kapitalisme dengan munculnya pop punk punk yang telah di
mandulkan biar tak rebel lagi, apa lagi fenomena punk ganteng istilah ini disebut
bagi para boy band dengan dress punk dengan memuakkan sekali tak berkhakter dengan
atitutnya. Kemunculan poser yang membuat punk menjadi terlihat bukan sebagai
subkultur. Apa lagi fenomena punk yang di labeli dengan agama lucu dan ironis tertawa
sampai sakit perut, punk lahir dari kesetaraan bukanya kelompok yang
berdasarkan SARA.
Punk
hanya menjadi sebuah hiasan perlawanan belaka maka kata mereka punk is dead
tapi masih belum mati hari ini punk tidak mesti dengan style dress yang sudah
di adopsi oleh kebanyakan orang, tapi sikap setara dalam hidup untuk melawan
terhadap sebuah konsumtif, sikap apatisme, sikap anti social dan jadilah diri sendiri.
Uu
ruang menatap langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar