Selasa, 27 Januari 2015

Hujan Gerimis di Taman Menteng


Salam dan Bahagia!

Cuaca sabtu ini memberikan izin untuk baca-baca di taman untuk kembali melakukan ritualnya setiap sabtu, malam minggu di taman menteng tepatnya di depan rumah kaca yang nampak sepi di bulan januri ini karan di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya di guyur hujan.



Sabtu ini baca-baca di taman terlambat membuka karena, harus mampir ke taman kimia dahulu untuk BIR: BIncang Ringan sebentar disana jadinya jam 20:00 wib tiba di taman menteng depan rumah kaca yang nampak sepi, pengunjung tak banyak menampakan diri di taman ini.


Taman Menteng  yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat ini, juga ditujukan sebagai sarana publik yang bisa sedikit "menyegarkan" warga Jakarta, dengan ikon dua buah rumah kaca sebagai penanda kota.  Taman secara sosial tempat berinteraksinya masyarakat. Keberadaan taman kota sebagai tempat berkumpulnya masyarakat,  mendorong warganya untuk saling terlibat satu sama lain. Dengan demikian akan tercipta sebuah lingkungan masyarakat  yang harmonis, adanya taman akan mendukung terciptanya gaya hidup sehat. Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di lingkungan taman, ternyata bisa mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Taman kota sebagai daerah resapan air tentunya juga mempunyai  peranan yang  sangat penting dalam menjaga kualitas air dan udara yang menyegarkan di tengah kota Jakarta yang penuh denga buangan asap kendaraan bermotor.


Malam ini baca-baca di taman walau Taman Menteng tak seramai malam minggu kemarin yang semakin malam semakin banyak yang datang untuk menikmati taman. Dan waktu sudah hampir selesai membuka lapak bacaaan dan menutupnya, alam nampaknya memberi izin dan waktunya menutupnya di sambut dengan gerimis air hujan pun turun sedikit demi sedikit membasahi taman.  Air hujan pun mulai bertambah deras, tiba-tiba dan para pengunjung taman berlari kecil mencari tempat berteduh dari derasnya hujan yang membuat kami berdesak-desakn di depan teras rumah kaca dan saling melempar senyum tanda keterbukaan komunitas di taman ini yang semakin tambah mengakrabkan diri, dan meletakan handphone masing-masing untuk saling berinteraksi. Kita hanya bisa menghasilakan dan mengkonsumsi informasi. Memang kita kebanyakan membuang waktu berlama-lama mengobrol lewat internet dengan PC atau smartphone sampai lupa dengan lingkungan dan orang lain yang dekat dengan kita.


Media komunikasi canggih dan kekinian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Yang mepermudah jalinan komunikasi untuk keluarga, teman sekaligus menjadi jurang pemisah karena sibuk dengan yang jauh disana. Mulailah meletakan handphone dan berbicara satu dengan lainya dan menghangatkan suasan yang membeku. Menatap langit dengan rintikan hujan malam ini sampai ketemu lagi minggu depan di akhir bulan Januari.


Uu ruangmenataplangit.




Senin, 19 Januari 2015

Baca-baca di taman 17 Januari 2015




Taman memang  bukan saja sebagai sebagai pemanis kota yang terlalu gersang dengan hutan beton para gedung pencakar langit yang menampakan aura arogansi,  tetapi juga berfungsi sebagai  sebuah ruang publik yang sangat dibutuhkan banyak orang. Di taman yang sejuk dan hijau orang bebas bercengkrama, berinteraksi dan bersantai, sejenak menjauh dari rutinitas yang terkadang membosankan.


Dengan cuaca yang menampakkan kegalauan di sabtu pagi hingga sore hari, panas dan mendung . Awan menyelimuti langit Jakarta yang gundah. Menuju taman menteng yang tiap malam minggu merupakan sebuah ritual yang seperti biasa komunitas baca-baca di taman menggelar acara baca-baca di taman.

Baca-baca di taman sabtu 17 januari 2015 taman menteng malam ini pukul 19:00 wib, sepi sekali karana beberapa bagian dareh Jakarta di guyur hujan tapi di taman menteng cuaca dengan langit yang cerah mendukung kegiatan baca-baca di taman walau pun tadi sore disini di guyur hujan yang cukup deras dan teras depan rumah kaca nampak meninggalkan jejak genangan air hujan. Dan hilir mudik penjual kopi dengan sepedahnya mencari pengunjung yang ingin menikmati kopi, teh dan mie instant.

Dan sekitar waktu menujukan 20:10 wib taman menteng mulai sedikit ramai pengunjung di taman menteng dan semakin malam semakin ramai dengan pengunjung dan berdatangan juga para pengamen ada juga seprti biasa penggalangan dana untuk pentas seni sekolah.

Baca-baca di taman malam yang tak terlalu panjang tak terasa sudah berganti hari dan saatnya untuk meninggalkan taman menteng dan paginya akan berjalan dari taman ke taman di mulai dengan taman kimia dan menuju taman sumenep yang selalu saja ramai di tengah acara carfree day. Tapi ada saja si tangan cepat menafaatkan situasi dengan kerumunan orang dan akhirnya hp salah satu penggiat baca-baca di taman pun hilang, pindah tangan ke si pencopet dan file foto-foto dokumentasi acara semalam pun hilang bersama hp. Nomer kontak baca-baca di taman 085715315537 sudah tidak aktif lagi kami harap kawan-kawan dan media untuk tidak menggontak nomer ini lagi dan kontak info baca-baca di taman yang baru 0865693169266 – 085714771682. 

Bawa buku, buka dan baca di taman
Mau pintar kenapa mesti bayar

Tim kolektif media baca-baca di taman- komazine ­_ruang menatap langit

acara baca-baca di taman



Baca-Baca di Taman
Sabtu, 24 Januari 2015
19:10-22:00 wib
Taman menteng, depan rumah kaca
Jl.Hos Cokroaminoto Menteng, Jakarta –Pusat
Puisi
­BIR : BIncang Ringan
Bawa buku, buka dan baca di taman
Mau pintar kenapa mesti bayar!!

Komunitas baca-baca di taman (KBBT) – komazine
085693169266
089685502191
*Twitter @bacaditaman 
 *Fb baca-baca di taman
Blog: http://ruangmenataplangit.blogspot.com/

Selasa, 13 Januari 2015

Kudeta (kumpul dengan teman) Januari 2015


Kudeta (kumpul dengan teman) 10 Januari 2015


Sabtu sore di mulai di tempat kami dahulu sering berkumpul secara rutin tapi sekarang jarang kami menemukan momen tersebut. Kumpul dengan teman di taman kimia tepatnya di Jl.Taman Kimia menteng Jakarta Pusat dimana awal dahulu berdirinya komazine dan sebuah taman bacaan kimia (TBK) .Dan akhirnya seiring waktu setelah lama vakum lahirlah baca-baca di taman dan sebuah komunitas yang baru komunitas baca-baca di taman dengan kegelisahan yang sama akibat ruang publik yang semakin terasa menjauh dari publik itu sendiri dan minat baca yang semakin tergerus oleh sesuatu yang serba instan.

Hembusan angin yang menggugurkan dedaunan yang jatuh di atas rerumputan taman kimia di sore ini terasa kembali ke memori lampau. Kudeta 10 Januari di Taman Kimia dan akhirnya waktu berjalan dengan cepat sudah jam19:40 dan akhirnya kami terpaksa telat untuk ke taman menteng. Walau pun telat, karena agenda baca-baca di taman terlalu padat di hari sabtu yang memang sedikit sepi di kawasan pusat Jakarta.

Di depan rumah kaca Taman menteng hmm ada beberapa kelompok yang sedang asyik berfoto-foto dan beberapa kawan sudah menunggu dengan sedikit gelisa karena jadwalnya telat 50 menit karana agenda baca-baca di taman yang sedikit padat di hari ini.

Kamera DSLR berbunyi dan tercetak gambar di layar kamera hampir saja kehilangan moment foto bareng kawanya dengan momen yang akan melahirkan sebuah cerita di waktu akan datang. Komunitas tak tau namanya akhirnya mereka berpamit untuk melanjutkan mencari lokasi yang menarik di kawasan pusat Jakarta.

Baca-baca di taman pembukaan di tahun 2015 yang menjadi sebuah harapan, semangat baru dan kawan baru pun menambah keceriaan di Taman Menteng, bertambah malam pengunjung ada yang datang dan pergi dan waktu jam 22:00 malam akhirnya kami pun beranjak untuk berkeliling kota Jakarta menikmati malam yang terkadang tak terlalu panjang.


Uu_ ruangmenataplangit 2015

Senin, 05 Januari 2015

Penutup tahun 2014 di Taman Menteng


Hujan mengguyur Jakarta di bulan Desember, Sabtu 20/12/14 hujan mengguyur begitu deras hingga malam pun tiba, air tumpah dari langit tak henti-hentinya mengguyur, sehingga baca-baca di taman pun sedikit terganggun sehingga jam 20:12 baru di buka karena harus berteduh dari hujan yang menguyur tak henti.


Suasana taman yang sedikit sepi sehabis hujan membasi Jakarta. Menatap langit tak berpelangi setelah hujan reda di taman menteng. Ketimpangan di ruang publik menimbulkan sebuah kegelisahan dan sebuah aksi dari masyarakat yang kemudian melahirkan tindak inisiatif beberapa warga. Ketidakpuasan mereka atas pembangunan kota Jakarta menciptakan motivasi tertentu untuk memanfaatkan ruang publik yang telah tersedia namun belum digarap optimal, khususnya pada kasus ruang publik berwujud berupa sebuah taman dan akhirnya kami lahir di taman ini untuk sebuah kegelisahan atas ruang terbuka ini yang berbentuk sebuah taman di tengah kota.

Taman menteng yang lebih asyik saat mentari tenggelam dan lampu taman mulai menyala dan rumah kaca menjadi bersinar terang benerang saat itu banyak di nanti para pengunjung untuk berfoto dengan latar belakang icon taman menteng yang ironi di sebuah Negara beriklim tropis ini.
Berdirinya taman baru seperti Taman Menteng sempat menuai kontroversi karena menggantikan stadion sekaligus rumah bagi klub Persija yang melegenda itu. Taman ini pun kemudian diresmikan pada April 2007 dan menelan biaya sekitar 45 milyar. Fasilitas di dalamnya adalah lapangan futsal, basket, jogging track, dll. Tak lama setelah diresmikan, taman ini cukup berhasil menyedot perhatian warga Jakarta walaupun kontroversi. Di akhir pekan, Taman Menteng penuh dikunjungi untuk beraktivitas. Sering kali dapat kita temukan Taman Menteng yang mempunyai 30 spesies tanaman hias itu biasa dijadikan lokasi foto untuk buku tahunan anak sekolah sampai foto pra weding atau weding.

Taman seharusnya digunakan oleh public itu sendiri karana itu adalah tempat public. Kota metropolitan yang kekurangan ruang untuk sekedar bermain atau menatap sejenak langit yang luas memayungi kita sehari-hari. ruang alternativ, taman menjadi pilihan bijak berkunjung di akhir pekan menikamati udara segar, berkumpul dan beriteraksi disana. Taman sebagai yang ruang terbuka membuka kemungkinan semua lapisan sosial saling bertemu dan  berinteraksi. Ia menjadi tempat bagi siapa pun yang datang dan pergi.

Ruang menatap langit__Uu-KBBT (komunitas baca-baca ditaman)