September di minggu ke tiga di
pertemuan baca-baca di taman lampu rumah kaca masih saja dengan sengaja atau
pun tidak masih tidak dinyalakan untuk menerangi kegiatan baca-baca yang sudah
tiga tahun berjalan di depan teras rumah kaca Taman Menteng.
Masih sama seperti minggu kemari
di taman menteng teras ruamah kaca yang basah tidak ada hujan dan lampu pun
mati tapi lampu taman hidup sehingga tak terlalau gelap cuman remang-remang di
taman ini. Sehingga baca-baca di taman tak bisa berjalan dengan lancar,
beberapa tamu yang datang pun mereka sedikit bergumam “kenapa malam hari sih !,
kan kendalanya pasti penerangan” komunitas baca-baca di taman adalah komunitas
nocturnal yang punya waktu luang pada saat malam hari jadi wajar saja kalau
kami berkegiatan di saat mentari tenggelam.
Taman Menteng rumah kaca yang biasanya tempat kami membuka
baca-baca di taman selalu saja lampunya di matikan dan rumah kaca tetangga
terang dan lampu di taman juga menyala. Selalu saja terlambat dinyalahkan ,
malam minggu kemarin sekitara 21:30 wib dan malam minggu ini 21:05 hmm pas
lampu meyala taman menteng telah di tinggalkan beberapa pengunjung taman yang
ingin melipir ke baca-baca di taman.
Ruang Publik adalah
suatu wilayah yang dapat diakses
semua orang dan wilayah ini membatasi dirinya secara spasial dari wilayah lain,
yaitu ruang privat. Di sini berbeda dari ruang privat yang merupakan locus
intimitas, ruang publik merupakan locus kewarganegaraan (citizenship) dan keadaban public (public civility).
Pengertian deskriptif ini dibedakan dari pengertian yang bersifat normatif,
yakni ruang publik yang seharusnya berperan kritis terhadap sistem politis.
Dalam arti normatif ruang publik adalah suatu wilayah komunikasi tempat
warganegara berperan secara demokratis dalam mengawasi jalannya pemerintahan
atau ‘suatu tempat pengeraman kegelisahan politis warga’.
Habermasmendefinisikan ruang
publik sebagai sebuah komunitas virtual atau imajiner yang tidak selalu ada
dalam setiap ruang. Dalam bentuk yang ideal, ruang publik adalah "terdiri
dari orang pribadi berkumpul bersama sebagai publik dan mengartikulasikan
kebutuhan masyarakat dengan negara"
Taman Menteng adalah ruang
publik dimana publik adalah rohnya tapi ketika ketidak nyaman dan terror
dengan lampu yang sengaja atau lupa dinyalahkan ruang publik seakan mengusir
publik itu sendiri. Taman menteng ruang publik hanya sebata kata-kata saja tak
mampu melaksanakan kata-kata itu sendiri. Ruang publik tanpa terror yang
bergiat di ruang itu sendiri.
Uu ruangmenataplangit.