Rabu, 10 Juli 2013

KUDETA (Kumpul Dengan Teman) di Taman Menteng




Berejaringan dan berinteraksi sampai ketemu di Taman Menteng jam 20:58, seberang Seven Eleven, ada air mancur sebelah kiri tanda Taman Menteng depan rumah kaca. Tidak usah bingung jika liburan panjang ini Anda tetap di Jakarta, atau malah sengaja berlibur di Jakarta. Nikmatilah taman kota  di daerah elit Menteng yang teduh dan sebagaimana sebuah taman, aneka macam tanaman dan pepohonan yang indah dihadirikan di sini. Dengan penataan yang sedemikian rupa, membuat taman ini menjadi begitu asri. Yang asri salah satunya di Tamen malam ini yeah. Yang luasnya 2,5 hektar.

Baca–baca di taman berkudeta (baca: berkumpul dengan teman) Sabtu malam Minggu di awal bulan Juli ini terlalu ramai tapi sedikit senyap mungkin akibata kenaikan harga yang di picu oleh kenaikan BBM menjadi benar-benar mencekik hahaha. Membuat beberapa tongkrongan atau pun komunitas menjadi sepi karena akibat kenaikan harga nongkrong butuh dana juga walau pun tak seberapa tapi kini apa lagi mau bulan puasa semuanya ikutan tambah naik juga.

Ruang terbuka yang hijau memberikan sedikit oase di tengah kota yang terlalu padat dan cenderung dalam kesemerawutan apa lagi kalau lalu lintas padat dan merayap , asap pembuangan kendaraan bermotor membuat nafas sedikit terasa sesak dengan kehadiran pepohonan dan taman dengan gemericik air membuat semacam oase di tengah kota Jakarta.

Membaca di taman bukanlah sebuah taman bacaan, tapi baca-baca bersama di ruang publik sambil menikmati pemandangan dan segarnya suasana dimana semua orang berkomunikasi langsung . Kopi-kopi ess.. keliling? Yap’s! Tukang Kopi di kawasan Menteng memiliki cara sendiri untuk menjajakan barang dagangannya. Mereka bersepeda keliling taman untuk menarik pelanggan. Tak hanya kopi yang tersedia di sepedanya, ada pula susu, teh dan minuman instan dengan berbagai produk merek. Dan sebagian para pedagang bersepedah berasal dari pulau Madura. para tukang kopi bersepeda yang tidak bosan-bosannya berkeliling ataupun mengetem di suatu tempat untuk menjajakan dagangannya. Dan ini dia yang tidak kalah menariknya , banyak sekali menjadi fotografer dadakan yang mengabadikan lingkungan Taman Menteng ini untuk objek lensa kameranya, baik dari kamera sederhana dari ponsel maupun yang ber tripod ria dengan kualitas pixel yang besar.

Dibagian depan Taman Menteng memiliki beberapa air mancur yang dihiasi lampu berwarna-warni. Namun letak air mancur ini tidak berada di kolam, melainkan diantara bebatuan yang berperan sebagai conblock. Air mancur ini akan semakin indah bila dilihat pada malam hari itu juga kalau sedang di nyalahkan kalau tidak ya seperti tempat biasa saja. Biasanya didekat air mancur ini berseliweran beberapa komunitas sepeda yang sedang berkumpul. Jakarta semakin terlihat warna-warni. Dan dua buah umah kaca yang menjadi sebuah symbol Taman Menteng ini malam ini sedikit gelap dan beberapa lampu taman mati wah sayang sekali padahal kalau terang akan terlihat keindahanya pada saat mentari tenggelam dan pada hal ini tempat public seharusnya penerangan selalu di nyalakan atau kalau rusak di pebaiki.


Akses menuju Taman Menteng tidaklah sulit, pilih saja jalan dari kuningan menuju senen/monas. Bisa dengan bus way sambil menelusuri dari HI itu juga kalau yang mau jalan kaki atau pun naik taxi atau ojek. Dengan menaiki kopaja P20 baik AC dan non AC atau pun bisa di akses dengan kreta dari stasiun gondang dia maupun cikini dengan jarak tak terlalu jauh juga bila mau berjalan kaki sekali-kali sambil menikmati suasana Menteng sore ini menanti turunnya malam.
 




Uu_ruangmenataplangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar