![]() |
perayaan 82 tahun Mak Tirah , salah lilin jadi 86 |
“Hidup sungguh sangat
sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya
(Rumah Kaca, h. 46)”
― Pramoedya Ananta Toer
(Rumah Kaca, h. 46)”
― Pramoedya Ananta Toer
Setelah senja menyapa malam dan
langit nampak langit mendung tertutup awan. Hujan mengguyur bumi, harum tanah
basah dan gundukan tanah merah di tepian jalan dan tumpukkan karung-karung
bertumpuk, pembenahan drainase Jakarta menyambut awal musim penghujan
mengantisipasi datangnya banjir.
Selamat datang Oktober,
meninggalkan September yang penuh kegalauan akibat ekonomi yang tak menentu
setelah kenaikan BBM dan hari raya yeah. Baca-baca di awal bulan ini sepertinya
special karena bertepatan dengan perayaan 82 tahun emak Tirah yang selalu memberi
semangat tanpa lelah.
![]() |
potong kuenya_komazine-kbbt |
![]() |
happy b'day _komazine - kbbt |
![]() |
depan rumahkaca_komazine-kbbt |
Malam ini langit begitu cerah
setelah hujan berhenti menghangatkan suhu Jakarta yang panas. Malam minggu di
taman menteng di depan rumah kaca, hmm mungkin jadi teringat seperti novelnya
Pramoedya Anata Toer yang berjudul sama RUMAH KACA. Tetrapologi pulau buruh
ditulis sewaktu pramoedya ananta toer masih mendekam dalam kamp kerja paksa
tanpa proses hukum pengadilan di pulau buru. Konon sebelum dituliskan, roman
ini dicerita ulangkan oleh penulisnya kepada teman-temannya di pulau tesebut. Hal
ini mengisyaratkan dua hal, kesatu bahwa penulisnya memang menguasai
betul-betul cerita yang dimaksud. Kedua, agar cerita tersebut tidak menghilang
dari ingatan yang tergerus oleh datang perginya peristiwa dan seiring usia yang
kian meringsek kedepan.
Malam minggu depan rumah kaca
dengan sebuah perayaan penuh dengan kebersamaan dan tetap berkudeta ..berkumpul dengan teman yeah sampai
jumpa minggu depan ..MAU PINTAR KENAPA MUSTI BAYAR !
Uu ruang mentap langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar