Disana hujan disini mendung ,
malam minggu penuh berkah tetesan air dari langit menyiram bumi Jakarta yang
terlalu panas dan di penuhi polusi. Malam
minggu sedikit sepi karna hujan turun tak merata di beberapa wilayah Jakarta dan
apa lagi dengan eforia sepak bola U-19 yang membuat orang menunda untuk keluar
lebih awal.
Baca-baca di taman ketemu lagi
malam minggu di ruang terbuka depan rumah kaca Jl.Hos.Cokroaminoto ,Taman Menteng.
Di tengah kota sebagai oase surge ruang terbuka yang hijau di apit hutan beton
yang menujalang penih arogansi semangat kapitalisme yang cuman membeli sebuah
gengsi semata demi eksitensi sebagai manusia di dalam sebuah system kapitalisme
yang membelenggu hidup. Hidupkan, hidupmu dari sebuah hasrat konsumtif.
Terlalu gundah-gulana apa eforia
dengan kekalah yang tertunda, yap kemenangan sepak bola apa jatuh kedalam
buaian romatisme yang terlalu larut. Jatuh larut dan akhirnya menghilang. Begitulah
semangat bila di halusinasi oleh kapitalisme jadinya galau akaibatnya mellow-melow
dan mati pun segan hidup apatis…wkwkwkwk
Langit malam mendung membelenggu
aroma hujan dan tanah basah ditaman nikmat berdempetan berteduh di depan rumah kaca.
Hmm berkudeta berkumpul dengan teman di taman menteng dengan hujan menguyur
menghapus debu polusi. Semakin malam semakin ramai di ruang terbuka sambil
menatap langit sehabis hujan.
Mau pintar kenapa musti bayar !
Uu ruang menatap langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar