Selasa, 15 Oktober 2013

Hujan di Taman




Disana hujan disini mendung , malam minggu penuh berkah tetesan air dari langit menyiram bumi Jakarta yang terlalu panas dan di penuhi polusi.  Malam minggu sedikit sepi karna hujan turun tak merata di beberapa wilayah Jakarta dan apa lagi dengan eforia sepak bola U-19 yang membuat orang menunda untuk keluar lebih awal. 

Baca-baca di taman ketemu lagi malam minggu di ruang terbuka depan rumah kaca Jl.Hos.Cokroaminoto ,Taman Menteng. Di tengah kota sebagai oase surge ruang terbuka yang hijau di apit hutan beton yang menujalang penih arogansi semangat kapitalisme yang cuman membeli sebuah gengsi semata demi eksitensi sebagai manusia di dalam sebuah system kapitalisme yang membelenggu hidup. Hidupkan, hidupmu dari sebuah hasrat konsumtif.

Terlalu gundah-gulana apa eforia dengan kekalah yang tertunda, yap kemenangan sepak bola apa jatuh kedalam buaian romatisme yang terlalu larut. Jatuh larut dan akhirnya menghilang. Begitulah semangat bila di halusinasi oleh kapitalisme jadinya galau akaibatnya mellow-melow dan mati pun segan hidup apatis…wkwkwkwk

Langit malam mendung membelenggu aroma hujan dan tanah basah ditaman nikmat berdempetan berteduh di depan rumah kaca. Hmm berkudeta berkumpul dengan teman di taman menteng dengan hujan menguyur menghapus debu polusi. Semakin malam semakin ramai di ruang terbuka sambil menatap langit sehabis hujan.

Mau pintar kenapa musti bayar !

Uu ruang menatap langit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar