Jumat, 27 Maret 2015

Akhir Pekan di Baca-Baca di Taman Menteng



Salam bahagia, ketemu di hari sabtu tanggal 21 di tahun 2015 ini di minggu ketiga di bulan Maret yang sepertinya hujan mulai turun menyambut hari raya nyepi kemarin malam dan sisa hujan masih terlihat sabtu siang ini hmm cuaca yang anomaly membuat kondisi tubuh kurang sehat. Langit nampak sendu di hari sabtu ini dan terkadang mentari muncul cuaca menjadi panas terik berjalanan menuju kawasan Menteng.
komunitas baca-baca di taman rumah kaca

Hujan menyabut datangnya Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937  guyuran derasnya hujan semalam, melepas kerinduanya untuk bercengkrama dengan Ibu kota dan para penghuninya yang kebanyakan merasa resah, khawatir dan mungkin juga menjadi dongkol karena aktifitasnya terganggu akibat kedatangan hujan setelah siang yang terlalu terik. Tapi sebagian orang menganggap kedatangan Hujan memberikan berkah tersendiri, khususnya para pedagang jas hujan dan payung, buat para bocah-bocah kecil, mereka bersukaria bermain dan mandi air hujan sambil menawarkan jasa ojek payung yaa lumayanlah buat tambahan uang jajan dari pada lumanyun meminta uang jajan kepada ibunya yang semakin hari semakin harus memutar otak karena naiknya kebutuhan hidup tapi pendapatanya tak naik. Nampak tanpa ada beban sedikitpun dari wajah mereka, merdeka dan kegembira yang mungkin terpancar dari wajah mereka, penuh ceria terawa lepas.” jadi terngiang-ngiang di kepala, kata-kata dari seorang kawan. “Merdeka itu yaa!! Waktu gua masih kecil, enggak punya beban, mikirin punya uang apa enggak, enggak mikirin tagihan listrik, kontrakan, tagihan motor, ban motor yang udah botak plus bocor lagi.. Pokoknya banyak deh yang bikin Gua pusing, makanya merdeka itu waktu Gua masih kecil, bebanya cuma bikin PR paling berat itu sich.”. "Kalau Kata Mingke "manusia merdeka itu adalah manusia bebas, tanpa mengganggu kebebasan orang lain" Pramoedya Quotes.
ngelapak di cikini

Agenda KBBT (komunitas baca-baca di taman) sabtu ini tidak jauh berbeda dengan hari sabtu sebelumnya, yang berbeda cuma  ada sedikit agenda tambahan ajakan dari kawan-kawan Komunitas Bau Tanah untuk membuka lapak jualan di trotoar jalan Cikini seberang Stasiun Cikini mulai dari siang hari. Semua lapak berjejer rapi demi kenyamanan para pejalan kaki yang cuma melintasi trotoar ataupun sebentar mampir melihat-lihat dan membeli dagangan yang nampak memanjang sepanjang trotoar . Foto-foto yang sedang dipamerkan. 
trotoar depan stasiun cikini

Dan ketika malam turun menyapa di kawaswan cikini. Cahaya dari lilin yang menerangi lapak sedikit memberikan warna berbeda di malam itu, maklum penerangan dijalan-jalan Ibu Kota masih banyak penerangan kurang layak, mulai dari permasalahan lampu yang mati, lampu yang pecah, sampe tidak adanya lampu jalanan. Walaupun terbatasi oleh keadaan fasilitas publik, untungnya cuaca mendukung hari sabtu ini, deretan lapak yang ditemani lilin sebagai penerangan serta obrolan-obrolan ringan antar pengunjung dengan penunggu lapak tentang barang-barang yang dijajakan, foto, tato/rajah, permasalahan yang biasa terjadi di komunitas, sampe ke obrolan bangsa yang sudah tak peduli dengan warisan Budayanya sendiri lebih menghargai budaya luar yang tak sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan Indonesia, saking serunya perbincanganya sampe-sampe ada candaan buat yang katanya merakyat. “jangan bicara soal ekonomi kerakyatan deh, kalo belum ngelapak....hehheheheh!!!”.
baca-baca di taman

Waktu udah menunjukan 19:08 wib, masih ada ritual mingguan yang harus dilaksanakan karana kami hanya pelaksana kata-kata saja. Walau terasa berat meninggalkan trotoar di cikini yap, waktu mengharuskan kami untuk menuju taman menteng ..lets go, bro!!.
depan rumah kaca

 Biasanya setiap hari raya keagaman yang bertepatan sama agenda mingguan, KBBT meliburkan agenda mingguanya, mungkin sabtu ini yang pas banget Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1937, buat para pemeluk agama Hindu selamat Tahun Baru Saka dan semoga lancar menjalankan acara Nyepi, sabtu ini ada sedikit pengecualian karena menghadiri undangan buka lapak diacara Komunitas Bau Tanah, bentuk support antar komunitas, maaf nih ya, bukanya tidak menghormati Hari Raya Nyepi.  
baca di taman menteng

Akhirnya sampai juga di taman menteng dari cikini dan kami ingin menyepi di taman menteng yang biasanya sedikit sepi tapi malam ini malah sebaliknya. Suasana ramai dan lampu di taman serta rumah kaca ikut bersorak-sorai dengan kegermelapan dari kejauhan menyabut sabtu malam minggu di taman menteng. 

Malam minggu ini baca-baca di taman  di kunjungi beberapa kawan yang baru dan lama tak berjumpa, yang mungkin sengaja meluangkan waktunya untuk melepas kepenatan rutinitas hariannya atau cuma sekedar bercanda ria dan berbincang ringan tentang pengalaman lucu, pahit, juga rencana-rencana agenda komunitas dan pribadi. Kadang-kadang obrolan santai bisa meringankan ataupun menghilangkan beban permasalahan sehari-hari dan bukan itu saja untuk melupakan sejenak. Yap, memang begitu seharusnya  taman berfungsi, bukan cuma tempat resapan air dan paru-paru kota tapi juga menjadi tempat untuk melepaskan beban, penat dan juga tempat mendapatkan keceriaan serta semua hal-hal yang positif. Menatap langit malam dan duduk dengan hembusan angin yang mulai menusuk kulit.

Semenatara kehidupan itu mengalir seperti aliran sungai. Setiap hari ada saja hal-hal baru yang terjadi dan kita harus mengikutinya. Sebuah rutinitas yap tidak juga seperti rutinitas, karena di setiap hari selalu saja ada kejadian yang tak kita duga yang terjadi pada kita walau kita merasa sebuah rutinitas menjadi sesuatu yang terlalu datar saja karena kita tak bisa menikmati atau melihat ada sesuatu yang baru tanpa kita sadari.

Kolektif media KBBT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar