Minggu, 17 November 2013

BIR BIncang Ringan: Pemuda dan Spiritnya Yang Hilang

hujan di taman menteng_november



Ruang menatap langit mendung sepanjang hari sabtu hingga menjaelang malam minggu di taman. Langit yang cerah di daerah sekitar Menteng, bulan pun Nampak tanda hujan tak akan turun lagi dan pada jam 9:46 wib rintik-rintik air tumpah dari langit, hujan pun turun. Dan malam ini BIR adalah BIncang Ringan tak perlu miras ..mikir keras dengan rintikan hujan di taman menteng.
BIR BIncang Ringan malam ini dengan rintikan hujan, dengan sebuah semangat pemuda apa pemuda yang perlu semangat. Sejarah perubahan selalu di awali dengan pemuda sebagai garda depan yang palang progresif seperti 1928 sumpah pemuda menyatukan sebuah bangsa yang terjajah menyatakan satu nusa dan satu bangsa yaitu bahasa Indonesia.

BIR BIncang Ringan di baca-baca di taman menteng
Pemuda atau kaum muda yang kini dengan semangat hangat-hangat tai ayam, semangat yang lagi hangat-hangatnya mengebu-gebu dan setelah itu hilang larut jatuh kedalam katanya kegalauan yang di sebabkan oleh dirinya dengan mental sebagai seorang bangsa yang 350 tahun terjajah dan 32 tahun rezim militeristik sampai kini pun masih tetap di jajah walau pun tak sadar atau koma.
Yang muda bergaya tua dan yang tua bergaya muda. Apa lagi dengan fenomena kimcil dengan kata lainya dede-dede bercita rasa tante-tante, bergaya dewasa melewati umur yang masih ABG hahahaha. Apa lagi di sebuah organisasi kepemudaan yang isinya di penuhi dengan orang-orang tua tapi anehnya semangat tua juga.
Kaum Muda masih punya harapan dan tujuan tapi kalau tak punya tujuan yang kuat tak akan mencapai sebuah harapan itu sendiri. Muda Cuman menjadi selogan atau juga ukuran usia tapi yang ada tak ada lagi sebuah semagat muda yang berani brani brani sedikit menyerepet bahaya.
Uu ruang menatap langit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar