Masih gelap gulita taman menteng
“Makin Tinggi Pohon, Makin
Kencang Pula Angin yang Menerpanya”. Mungkin Itu ungkapan yang tepat untuk
kondisi dikota Jakarta, Ibu kotanya Republik Indonesia. “ Indonesia di sebelah
mananya dari Bali kwkwkkwkww”, ternyata lebih terkenal Pulau Bali dibandingkan
sama negaranya, diumurnya yang sudah tua 487 tahun di tahun 2014 bahkan usianya
melebihi dari usia Republik Indonesia, Jakarta masih tetap eksis dihati setiap
para pemimpi kesuksesan yang mengharapkan kesejahteraan, padahal setiap hari,
tiap jam, bahkan tiap detik permasalahan kota Jakarta semakin kompleks, runyam,
jelimet. Mulai dari permasalahan kebutuhan pokok yang pelan tapi pasti setiap
hari makin meranjak naik karena BBM mau naik penyebabnya gara-gara orang pintar
tarik subsidi, ya ... sudah pasti bayi kami kurang gizi, mentang-mentang harga
batu cincin lagi naik (gara-gara jadi trend di masyarakat) ehhh BBM ikut-ikutan
naik katanya sih subsidinya mau dialokasikan untuk hal yang lebih penting.
Ditambah lagi ruang publik
khususnya taman yang sudah mulai tidak terurus lagi, kalo enggak percaya liat
aja fasilitas yang enggak terawat.
“Kata siapa enggak keurus
buktinya parkir liar, pemukiman liar & semua yang dianggap liar udah
ditertibkan. Kalo enggak percaya liat aja tuh pemukiman liar di Pluit
dirapikan diubah jadi ruang terbuka hijau”
“Yaaaaa... emang bener juga sih,
tapi kok malam harinya lampu-lampu ditaman-taman Jakarta enggak ada yang nyalah
alias padam dan bergelap-gelap ria, kasihan kan yang jomblo enggak bisa ikut
menikmati bergelap rianya... udah sebulan nih pak lampunya enggak nyalah,
jangan kelamaan nanti bisa-bisa dapet penghargaan dari MURI(Musium Rekor
Indonesia) mati lampu terlama di ruang publik.. hahahahaha”. tapi lapangan basket taman menteng menyala diskriminasi sekali kebijakanya yang tak bijaksana.
Gimana tuh urusanya?
Denger-denger sih dari kicauan burung-burung didunia maya “kalo di dunia nyata
udah jarang denger kicauan burung, kecuali lagi ada lomba kicau burung” soalnya
pepeohonan banyak yang tergusur juga akibat pembangunan yang tak meperhatikan
keseimbangan lingkungan hidup. Katanya pemprov DKI Jakarta menunggak iuran listrik
2,6 Milyar, kira-kira .....kalo dibeliin kuaci & kacang kulit dapet berapa
truk kira-kira “Gilee ya pemerintah aja nunggak bayar listrik, gimana mau
mengurus rakyatnya, pantesan deh BBM naik teruss seperti naik haji”
Yaa.. semoga cepet diselesaikan
deh masalah administrasinya, biar masyarakat bisa menikmati dengan nyaman taman
dimalam hari dan stigma taman kalo malam hari digunakan berbuat negatif (mesum, kriminalitas) bisa berubah menjadi sesuatu yang positif.
Menatap langit di taman yang
gelap gulita membuat sedikit gundah gulana akibat baca-baca di taman sudah 1
bulan 2 minggu ini selalu saja lampu taman dan rumah kaca di matikan saat malam
hari. Semoga besok bisa menerangi baca-baca di taman itu juga kalau pemerintah
benar-benar berpihak kepada rakyat.
Agoes ruangmenataplangit